Pejabat PBB: kemitraan PBB-AU "bukan pilihan tapi kebutuhan"

id pbb

Pejabat PBB: kemitraan PBB-AU "bukan pilihan tapi kebutuhan"

Ilustrasi (Foto Antara/dok)

PBB, New York,  (Antaranews Sulteng) - Seorang senior PBB, Rabu (18/7), mengatakan kemitraan yang lebih kuat antara PBB dan Uni Afrika (AU) "bukan pilihan tapi kebutuhan" dalam penanggulangan tantangan keamanan dan perdamaian yang rumit saat ini di Afrika.

Sahle-Work Zewde, Wakil Khusus PBB untuk AU dan Kepala Kantor PBB di sana (UNOAU), mengatakan saat memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan bahwa "tantangan keamanan dan perdamaian rumit yang kita hadapi di Afrika ialah baik PBB maupun Uni Afrika tak bisa menangani tantangan itu sendirian saja", kata UN News.

Kedua organisasi tersebut telah memprioritas diri pada pembangunan kemitraan yang sistematis, dapat diramal dan saling menghormati, yang dilandasi atas saling menghormati, berbagi nilai dan manfaat, kata Zewde.

Zewde memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan mengenai di dalam laporan Sekretaris Jenderal PBB mengenai diperkuatnya kemitraan antara kedua organisasi itu dalam masalah perdamaian dan keamanan di Afrika, termasuk pekerjaan kantornya.

Poin penting di dalam laporan tersebut ialah PBB dan AU mengakui saling ketergantungan mereka, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Mereka juga perlu mengakui peran penting organisasi sub-regional itu, yang seringkali pertama kali mendeteksi tanda peringatan dini tentang konflik yang mengancam, dan adalah mitra penting dalam meningkatkan dialog dan perujukan.

Namun Zewde menegaskan bahwa sekalipun kemitraan PBB-AU lebih kuat daripada sebelumnya, mereka perlu bekerja lebih erat lagi.

Wanita pejabat tersebut juga menggaris-bawahi pentingnya penyelesaian konflik dengan bereaksi secara cepat dan pasti untuk menangkal konflik sebelum konflik meningkat, dan pada saat yang sama menjamin kepemilikan Afrika dalam proses itu.

PBB dan AU menandatangani Kerangka Kerja Bersama mengenai Peningkatan Kemitraan dalam Perdamaian dan Keamanan pada April 2017, dan Kerangka Kerja Bersama bagi Pelaksanaan Agenda Afrika 2063 serta Agenda 2030 bagi Pembangunan Berkelanjutan pada Januari 2018.