Tim Pembela Jokowi dideklarasikan di Sulteng

id Jokowi, tim pembela

Tim Pembela Jokowi dideklarasikan di Sulteng

Presiden Jokowi saat menerima Tim Pembela Jokowi di Istana Negara (Antaranews Sulteng/Istimewa)

Palu (Antaranews Suteng) - Puluhan advokat di Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu, mendeklarasikan organisasi bernama Tim Pembela Jokowi di Kota Palu.

Deklarasi tim pembela Jokowi dibacakan oleh Ahmar Welang yang juga Direktur Lembaga Bantuan hukum (LBH) Sulteng.

Usai dibacakan, naskah deklarasi kemudian diserahkan oleh Koordinator Daerah Sulteng Arif Sulaeman kepada Koordinator Nasional Nazarudin Ibrahim.

"Kami terbentuk dan bekerja sukarela," kata Korda Sulteng Arif Sulaeman.

Arif menjelaskan sebagai advokat dan semua anggota tim yang juga advokat, merasa terpanggil untuk membela Bapak Joko Widodo yang juga sebagai simbol Negara. 

Sebagai simbol negara, Presiden Jokowi telah dirusak-rusak dan diinjak-injak oleh mereka yang tidak bertanggungjawab, sehingga itu wajib dibela.

"Jadi bukan cuman karena pribadinya saja," tegas Arif.

Menurut dia, hal itu sangat bertentangan dengan hukum di Indonesia, dan advokat punya tanggungjawab moril dalam memberikan pendidikan hukum, khususnya kepada rakyat. 

"Ketika Presiden dihina, maka ada aturan-aturan yang dilanggar," tegas Arif.

Hal senada disampaikan oleh Koordinator Nasional tim pembela Jokowi Nazarudin Ibrahim bahwa lahirnya tim tersebut dikarenakan atas inisiatif oleh advokat yang berada di seluruh Indonesia. Dimana para advokat melihat  nilai-nilai toleransi, pluralisme dan peradaban saat ini sudah tidak sehat.

"Jadi tidak diperintahkan oleh Jokowi," tegas Nazarudin.

Kenapa Jokowi harus dibela kata Nazarudin, karena nilai-nilai kebangsaan yang diperjuangkan oleh Jokowi, merupakan nilai-nilai pembangunan, keberpihakan pembangunan dan tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi di seluruh Indonesia.

"Jadi apa yang dilakukan bukan hanya wacana dan diskusi saja, tetapi itu dilakukan dalam bentuk kerja," jelas Nazarudin.

Sementara itu, tokoh Sulteng yang juga berkiprah di tingkat nasional Ridha Saleh mengatakan upaya dan dedikasi tim pembela Jokowi, tidak hanya untuk membela Jokowi tetapi juga menjadi proses demokrasi yang tumbuh di Indonesia. 

Kata Ridha, Indonesia merupakan salah satu Negara yang konsisten dengan demokrasi pasca runtuhnya orde baru.

"Kita tidak ingin demokrasi ini diganggu oleh berita-berita bohong dan ujaran kebencian, karena menggangu proses demokrasi di Indonesia," jelas Ridha.

Selain itu, tim pembela ini juga membela marwah bangsa, karena presiden merupakan simbol negara kita.

"Kami siap membela Jokowi di Sulteng," tegas Ridha.