Palawija di Parigi Moutong masih komoditi pendukung

id Parimo,palawija,padi,jagung

Palawija di Parigi Moutong masih komoditi pendukung

Ubi Kayu (antaranews)

Parigi (Antaranews Sulteng) - Pengembangan tanaman palawija di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, hingga saat ini masih sebagai pendukung ketahanan pangan?karena produksinya relatif sedikit dibanding dengan komoditas padi yang cukup melimpah.

"Dari beberapa komoditas tanaman palawija, hanya jagung yang produksinya tinggi yakni 31.234 ton pada 2017," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikulura dan Perkebunan Parigi Moutong Nelson Metubun saat dihubungi di Parigi, Selasa.

Panen padi melimpah oleh petani di kabupaten itu menjadikan Parigi Moutong surplus beras sebesar 115.000 ton serta menjadi salah satu daerah lumbung beras Sulteng dan salah satu penyumbang untuk stok pangan nasional.

Palawija merupakan tanaman kedua untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk dan biasanya menjadi alternatif bagi petani disamping komoditas padi yang berkembang pesat di kabupaten itu.

Parigi Moutong memiliki sejumlah tanaman palawija yang hingga kini terus berproduksi meskipun hasilnya tidak begitu banyak, dan setiap tahun komoditas tersebut selalu tersedia di tangan petani untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

Dinas Pertanian setempat mencatat hasil produksi palawija di kabupaten tersebut berupa kacang tanah sebanyak 312 ton dengan produktivitas 11,68 kwintal/ha, sedangkan ubi kayu atau singkong mampu berproduksi 5.053 ton dengan produktivitas 271,34 kwintal/ha, komoditas ini kedua terbesar setelah jagung.

"Ubi jalar produksinya 3.861 ton dengan produktivitas mencapai 157.21 kwintal/hektare," ungkapnya.

Jagung adalah salah satu komoditas unggulan bagi petani Parigi Moutong dengan luas panen mencapai 6.688 hektare dan wilayah penghasil jagung terbesar di kabupaten itu yakni Kecamatan Bolano Lambunu dengan luas panen 1.285 hektare.

Jagung Parigi Moutong, paparnya, telah diakui pemerintah bahwa kualitasnya sudah teruji karena berasal dari varietas unggul yang dikembangkan bersama Badan Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng.