Investor Pasar modal di Sulteng 1.526 orang

id bursa efek indonesia,bei

Investor Pasar modal di Sulteng 1.526 orang

Kantor Bursa Efek Indonesia (ANTARA FOTO/Fanny Kusumawardhani)

Angka itu terlihat dari jumlah sub-rekening efek (SRE) yang terdaftar per Juni 2018
Palu, (Antaranews Sulteng) - Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Makassar mencatat jumlah investor pasar modal di Provinsi Sulawesi Tengah hingga akhir Juni 2018 mencapai sebanyak 1.526 orang.

"Angka itu terlihat dari jumlah sub-rekening efek (SRE) yang terdaftar per Juni 2018," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Makassar, Fahmi Amirullah yang dihubungi di Makassar, Senin.

Fahmi menjelaskan dari jumlah SRE itu, terdapat 1.336 orang yang aktif dengan nomor tunggal identitas investor atau single investor identification (SID).

"Hanya 144 orang yang aktif masuk atau login ke rekening efek tersebut," ungkapnya.

Fahmi merinci dari 13 kabupaten/kota di Sulteng, investor terbanyak ada di Kota Palu yakni 826 orang, kemudian Kabupaten Banggai 184 orang, Kabupaten Tolitoli 143 orang.

Selanjutnya Poso 71 orang, Parigi Moutong 57 orang, Banggai Kepulauan 50 orang, Sigi 47 orang, Morowali 36 orang, Donggala 34 orang, Parigi Moutong dan Buol masing-masing 27 orang serta Tojo Una-Una 24 orang.

Fahmi mengatakan instrumen investasi di pasar modal, tidak berbeda dengan pasar umum atau pasar tradisional yang digunakan masyarakat saat ini.

"Hanya saja tujuannya di pasar modal adalah investasi jangka panjang," ungkapnya.

Di pasar modal, kata dia, hanya ada dua kepentingan yakni investor sebagai pemodal atau yang memiliki dana, dalam hal ini masyarakat. Serta satu lagi yang membutuhkan dana, dalam hal ini perusahaan.

"Salah satu alternatif untuk mendapatkan pendanaan perusahaan juga melalui pasar modal," ujar Fahmi.

Jika dibandingkan jumlah investor per Mei 2017, investor di Sulteng telah mengalami peningkatan di mana angka saat itu tercatat 839 orang.

Salah seorang pemilik rekening efek asal Kota Palu, Tasman Banto mengatakan informasi pasar modal baru diketahuinya lebih mendalam, sejak satu tahun terakhir.

"Saat itu ada kerja sama pelatihan jurnalis pasar modal yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulteng," ujar Tasman. 

Baca juga: Menperin perintahkan Dirjen ajak investor ke Palu (vidio)
Baca juga: Pariwisata Kepulauan Togean dilirik Investor China