Pemerintah pusat bantu petani bawang merah Sulteng

id bawang

Pemerintah pusat bantu petani  bawang merah Sulteng

Petani panen bawang merah (Foto Antara)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Pusat pada tahun anggaran 2018 mengalokasikan bantuan sarana produksi pertanian? untuk mendukung pengembangan komoditi hortikultura berupa? bawang merah di Provinsi Sulawesi Tengah seluas 130 hektare.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah, Trie Iryani Lamakampali, di Palu, Kamis, membenarkan adanya bantuan dimaksud untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditi bawang merah di sejumlah daerah di provinsi itu.

Ia mengatakan pengembangan bawang merah di Sulteng tidak dilakukan di semua kabupaten/kota.

Pada 2018 ini, pengembangan komoditi bawang merah di Sulteng hanya dilakukan di lima daerah antara lain Kabupaten Poso, Tolitoli, Parigi Moutong, Sigi, dan Kota Palu.

Secara rinci bantuan saprodi dari Kementerian Pertanian melalui Ditjen Hortikultura di Provinsi Sulteng tahun ini meliputi Kabupaten Poso seluas 30 hektare, Tolitoli 20 hektare, Parigi Moutong 20 hektare, Kabupaten Sigi 30 hektare, dan Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng seluas 30 hektare.

Sementara kabupaten lainnya yang tidak menerima bantuan saprodi kali ini adalah Banggai Kepulauan, Morowali, Morowali Utara, Buol, Banggai, Banggai Laut, Tojo Una-Una, dan Kabupaten Donggala.

Ia mengatakan pemerintah pusat maupun provinsi menargetkan hasil produksi bawang merah pada 2018 bisa mencapai 20.894 ton.

Hasil produksi tersebut diharapkan diperoleh dari luas tanam 2.580 hektare dengan tingkat produktivitas 85,97 kualintal/hektare.

Sulteng, kata dia selama ini masih saja mendapatkan pasokan bawang merah dari luar daerah seperti selama ini dari Parepare, Sulsel.

Pada saat petani di Sulteng mengalami gagal panen dan atau produksi turun drastis, maka para pedagang terpaksa mendatangkan pasokan bawang merah dari provinsi tentangga itu.

Namun, saat panen raya berlangsung, justru sebagian hasil panen petani bawang di Sulteng diantarpulaukan ke daerah lain seperti Kaltim, Sulut dan Gorontalo.

Guna mengantisipasi semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap komoditi bawang merah produksi petani di Sulteng, dalam dua tahun terakhir ini, program pengembangan bawang merah kembali digencarkan di sejumlah daerah yang memang sangat cocok untuk budi daya bawang merah.

Seperti dilakukan tahun ini ada lima daerah di Sulteng yang menjadi lokasi pengembangan bawang merah, termasuk di Lembah Palu, Sigi dan juga Kabupaten Poso yang selama ini sebagai sentra produksi tanaman hortikultura bawang merah, cabai dan sayur-mayur.

Harga bawang merah di tingkat pengecer di Kota Palu saat ini berkisar Rp25.000/kg. Harga bawang merah pernah naik tajam hingga mencapai Rp60.000/kg saat produksi petani menurun drastis akibat dampak dari curah hujan tinggi di sentra produksi di Kabupaten Sigi dan Poso.