Bupati Sigi lepas 500.000 bibit ikan

id ikan

Bupati Sigi lepas 500.000 bibit ikan

Ilustrasi (antaranews)

Sigi,  (Antaranews Sulteng) - Bapati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohammad Irwan Lapata dalam kunjungan kerjanya di Kecamatan Lindu melepas sebanyak 500.000 bibit ikan mujair dan ikan mas di Danau Lindu.

Danau Lindu, kata Bupati Irwan di Kecamatan Lindu, Jumat, selama ini bukan hanya menjadi sumber mata pencaharian sebagian masyarakat di Kecamatan Lindu, tetapi juga semakin banyak dikunjungi para wisatawan, termasuk dari mancagera.

Selain hasil tangkapan ikan untuk konsumsi masyarakat di lima desa di Kecamatan Lindu, juga sebagian ikan-ikan dari danau itu dijual kepada para pedagang yang datang langsung dari Kota Palu.

Bupati mengatakan tidak mengetahui setiap hari berapa banyak hasil tangkapan nelayan, tetapi jika terus dilakukan tanpa ada waktu danau ditutup dari kegiatan penangkapan ikan, maka bisa jadi ikan yang ada di danau tersebut semakin berkurang dan pada akhirnya akan merugikan masyarakat setempat.

Karena itu, Bupati Irwan mendukung langkah dari pemerintah kecamatan dan para tokoh adat di Kecamatan Lindu melakukan penutupan kegiatan tidak menangkap ikan di danau selama jangka waktu yang telah ditetapkan. "Saya sangat mendukungnya agar ikan-ikan di danau bisa berkembangbiak secara alami selama masa penutupan tersebut," kata dia.

Guna meningkatkan populasi ikan air tawar di Danau Lindu, Pemkap Sigi melalui Dinas Perikanan setempat juga mengalokasikan anggaran untuk pembelian bibit ikan dan dilepas di danau itu.

Dengan demikian, ketersediaan ikan mujair dan emas di Danau Lindu tetap terjaga dan dapat menopang penghasilan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah itu.

Pemkab Sigi juga, kata Bupati Irwan sedang berusaha untuk membuka akses jalan memadai ke Lindu agar petani bisa segera menjual hasil pertanian, perkebunan dan perikanan danau setelah panen berlangsung.

Bukan hanya prasarana jalan memadai, Pemkab Sigi juga saat ini sedang berjuang untuk mendapatkan izin pembangunan tiang dan pemasangan jaringan listrik PLN dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

PLN sekarang ini sudah membangun tiang dan jaringan listrik baru dari Desa Puro`o sampai Desa Anca. Sementara dari Desa Sadaunta, Kecamatan Kulawi sampai ujung Desa Puro`o masih belum dilakukan karena belum mendapatkan izin dari Kementerian Linungan Hidup dan Kehutanan.

Izin dari Kementerian LHK hingga kini belum ada, sementara pembangunan listrik menuju Kecamatan Lindu harus melewati kawasan Taman Nasional Lore Lindu.

Padahal, kata dia, PLN sudah menargetkan pada akhir Juli 2018, Kecamatan Lindu sudah bisa menikmati penerangan listrik PLN. "Tapi sampai sekarang ini masih terhambat izin," ujarnya.

Pemkab Sigi dan DPRD Sigi akan memperjuangkan untuk secepatnya mendapatkan izin dari Kementerian LHK.