Peserta SMN asal Babel belajar kearifan lokal di Kulawi

id Kulawi,Sigi,SNM,BHUN

Peserta SMN asal Babel belajar kearifan lokal di Kulawi

Ketua Adat Desa Matauwe Marthen Tumpu memasang Siga atau ikat kepala kepada salah seorang peserta SMN. Para peserta diterima secara adat, Sabtu (11/8). (Antaranews Sulteng/Ridwan)

Sigi (Antaranews Sulteng) - Para peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi  Bangka Belitung yang digelar dalam rangka BUMN hadir untuk Negeri (BHUN) di Sulawesi Tengah, kini belajar kearifan lokal di Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu.

"Kami ingin sekali bersilaturahmi dengan warga di desa ini dan sekaligus belajar budaya masyarakat setempat terutama adat istiadatnya," kata Heni Pusbintari, penanggung jawab Program SMN untuk Provinsi Sulawesi Tengah dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Desa Mata Uwe, Kecamatan Kulawi, merupakan salah satu lokasi kegiatan SMN serta sebagai lokasi pertama yang dikunjungi para peserta setelah tiba di Bandara Mutiara Sis Aldjufri, Sabtu, sebab wilayah itu dinilai masih sangat kental dengan adat istiadat

Ia mengatakan, di era saat ini sangat jarang ditemukan daerah yang masih kental dengan tradisinya ditengah perkembangan arus globalisasi.

Menurut Heni, mengenal budaya daerah nusantara memberi pengetahuan baru kepada para siswa yang ikut dalam program tersebut.

"Kami harap pemerintah Desa Matauwe bisa menerima dan memfasilitasi peserta SMN yang tidak lain untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan nusantara bari mereka," ujarnya.
     
Ketua Adat Desa Matauwe Marthen Tumpu memasang Siga atau ikat kepala kepada salah seorang peserta SMN. Para peserta diterima secara adat, Sabtu (11/8). (Antaranews Sulteng/Ridwan)

Baca juga: 23 siswa Sulteng ikut program Siswa Mengenal Nusantara ke Babel (vidio)
Baca juga: Siswa peserta SMN bakal nikmati sensasi 'Mandi Katulistiwa' di Lanal Palu


Program BUMN hadir untuk negeri merupakan program unggulan Kementerian BUMN dan saat ini pelaksanaannya sudah memasuki tahun keempat yang digelar setiap tahun untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus..

Kepala Desa Matauwe Fiser Rimala mengatakan dirinya berterima kasih kepada pelaksana kegiatan yang telah memilih desanya untuk tempat belajar kearifan lokal bagi para siswa asal Babel.

Sebagaimana keinginan pemerintah setempat, katanya, desa itu sedang dikembangkan menjadi objek wisata budaya di Kabupaten Sigi.

"Kami ingin lewat kegiatan ini daerah kami bisa dikenal secara nasional, dan selain adat istiadat kami juga menjaga kerukunan antar umat beragama," tuturnya.
 
Warga Desa Mataue, katanya, sangat terbuka menerima kedatangan rombongan SMN, dan peserta nantinya akan tinggal dan berbaur dengan warga setempat.

Peserta SMN diterima secara adat oleh Ketua Dewan Adat Desa Matauwe, yang ditandai dengan tari Rego yang merupakan tari penyambutan tamu dan upacara adat Pantodui atau upacara khusus bagi orang yang baru menginjakan kaki di wilayah itu.

"Inilah salah satu budaya yang masih terjaga hingga saat ini. Masih banyak lagi tradisi yang kami miliki," ungkap Fiser.
 
Tari Rego atau tari penyambutan merupakan tari khas di Kulawi dan merupakan salah satu aset budaya di daerah itu. Tari ini dipertontonkan saat menyambut peserta SMN asal Provinsi Bangka Belitung, Sabtu (11/8). (Antaranews Sulteng/Ridwan)