Mataue siapkan 14 rumah untuk siswa Bangka Belitung

id BUMN Hadir,SMN ,Antara Palu

Mataue siapkan 14 rumah untuk siswa Bangka Belitung

Peserta SMN berjalan menuju Kantor Desa Mataue Kecamatan Kulawi untuk disambut secara adat, Sabtu 11/8 sore. Tarian Rego sambut kedatangan 23 peserta SMN di Kulawi. (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji) (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji/)

Palu, (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Desa Mataue Kecamatan Kulawi, Kota Palu menyediakan 14 rumah untuk ditempati 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dari Provinsi Bangka Belitung.

"Awalnya kami menyiapkan 10 rumah warga, namun terjadi perubahan dan kami siapkan 14 rumah warga," ucap Kepala Desa Mataue Kecamatan Kulawi Fiser Rimala, terkait kedatangan peserta SMN di Kulawi, Sabtu 11/8.

Fiser menyebut setiap rumah akan ditempati dua orang peserta Siswa Mengenal Nusantara mulai Sabtu - Minggu.

Dia menguraikan, sebelumnya orang tua atau kepala rumah tangga asuh peserta SMn di Mataue telah diberikan pembobotan.

Ia mengaku senang atas adanya Siswa Mengenal Nusantara lewat program BUMN hadir untuk negeri tahun 2018.

"Kami senang, desa ini menjadi salah satu tujuan atau yang di pilih dalam penempatan para peserta SMN tahun 2018," ujar Fiser.
 
Proses penyambutan peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Bangka Belitung di Desa Mataue Kecamatan Kulawi, Sabtu 11/8. (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)

Terkait itu Camat Kulawi Rolly Bagalatu mengemukakan Kulawi merupakan daerah yang memertahankan adat, budaya, agama dan negara.

Karena itu, sebut dia, ketik menyambut tamu masyarakat Kulawi benar-benar sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan menghargai tamu.

Ia menguraikan, di Kulawi semua persoalan dan masalah di tempuh dan diselesaikan secara adat, sebelum ke ranah pihak kepolisian.

"Bahkan ketika suatu masalah atau persoalan yang di sedang ditangani pihak kepolisian, secara bersamaan juga ditanganu pihak lembaga adat. Maka adatlah yang akan lebih menentukan, penyelesaian masalah," ujarnya.

Dia meminta kepada Kepala Desa Mataue dan Lembaga Adat setempat untuk menampilkan praktek peradilan adat sert tarian dero kepada 23 peserta SMN dan rombongan yang tib di desa itu.

"Ini silahkan di lihat, silahkan si pelajari untum wawasan nusantara. Budaya dan adat yang ada di Kulawi merupakan kekuatan untuk pemersatu bangsa," sebutnya.

Dia menerangkan Dero merupakan salah satu tarian pergaulan, untuk menjalin persaudaraan tanpa melihat latar belakang apapun.

Selain disambut dengan adat Adat mepantodui (baru menginjakkan kaki) dan Tarian Rego (penyambutan tamu). 23 peserta SMN dan rombongan di suguhi dengan makanan untum makan malam secara adat adat, Senin malam, setelah seremonial penyambutan.

Baca juga: Adat Mepantodui dan Rego sambut SMN Bangka Belitung