Di Mako Lanal Palu, peserta SMN Babel diminta jauhi narkoba

id smn,lanal,palu

Di Mako Lanal Palu, peserta SMN Babel diminta jauhi narkoba

Para siswa peserta program SNM menjalani latihan dasar militer di Mako Lanal Palu, Senin (13/8) (Antaranews Sulteng/Arshandi)

Palu (Antaranews Sulteng) - Para siswa asal Provinsi Babel, peserta program pertukaran pelajar dalam kegiatan Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang diselenggarakan Kementerian BUMN di Sulawesi Tengah, diperingatkan untuk menjauhi narkoba karena akan merusak masa depan bangsa.

Penanggungjawab program SMN di Mako Lanal Palu Mayor Sudarwanto saat membina para peserta SMN, Senin, menyatakan tidak ingin para pelajar terjebak dalam aktivitas perdagangan dan penggunaan barang haram tersebut.

"Saya ingatkan kepada adik-adik, jangan sampai kalian mendekati apalagi mengonsumsi yang namanya narkotika dan obat-obatan terlarang karena itu akan menghancurkan masa depan kalian," pesan Mayor Sudarwanto saat memberi latihan dasar militer di lapangan futsal Lanal Palu.

Dalam kesempatan itu, Sudarwanto juga mengajar peserta SMN asal Babel untuk memerangi barang haram itu. Ia ingin para peserta berperan dalam mencegah dan memutus mata rantai peredaran narkoba di Indonesia.

Baca juga: Peserta SMN Babel diajari disiplin militer di Lanal Palu
Baca juga: Siswa asal Bangka Belitung kagumi keindahan Kota Palu


"Narkoba itu ulah oknum dari luar negeri yang membawa masuk narkoba ke Indonesia untuk merusak generasi muda. Kalau generasi mudanya sudah rusak karena narkoba maka mereka akan lebih mudah menjajah kekayaan alam Indonesia," ujarnya.

Salah satu peserta SMN Babel Weldi Arizki mengatakan jangankan mendekati, melihat barang haram tersebut menurutnya tidak boleh.

Melihat narkoba, lanjut Weldi, akan menimbulkan godaan yang memancing untuk mengonsumsi obat-obatan terlarang itu sehingga sebisa mungkin jangan sampai mencari tahu narkoba.

"Di tempat saya di Bangka Belitung, obatan-obatan yang bersertifikasi halal bahkan disalahgunakan oleh anak-anak muda untuk memabukkan seperti konimex yang dikonsumsi melebihi dosis dan itu dapat menimbulkan efek memabukkan," kata Weldi.
 
Peserta SMN asal Provinsi Bangka Belitung diajar membuat kain dai kulit kayu di Desa Mataue, Kecamatan Kulawi, Minggu (12/8). Pembuatan kain ini sudah ada sejak masa kerajaan Kulawi dan hingga kini masih terjaga. (Foto:Antara/Moh Ridwan) (Foto:Antara/Moh Ridwan/)