Gubernur Sulteng minta gerakan menanam cabai diintesifkan

id Cabai,gubernur,donggala,pkk

Gubernur Sulteng minta gerakan menanam cabai diintesifkan

Gubernur Sulteng Longki Djanggola (tengah) menanam cabai di Desa Wani-1, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Rabu (15/8) (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov Sulteng)

Palu (Antaranews Sulteng) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi menyerukan kepada para pejabat instansi terkait, Tim Penggerak PKK dan seluruh masyarakat di daerahnya untuk mengintesifkan gerakan menanam cabai guna meningkatkan produksi cabai dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Cabai adalah salah satu komoditas strategis karena memiliki nilai ekonomi tinggi serta peluang pasar yang besar dan sangat berpengaruh terhadap perekonomian. Karena itu diperlukan perhatian dan keseriusan semua pihak dalam mengembangkannya," katanya di Desa Wani, Kabupaten Donggala, Rabu.

Usai menanam cabai bersama Tim Penggerak PKK Sulteng dan Pemda Donggala, gubernur mengatakan bahwa pengembangan cabai akan intensif bila ada dukungan dan keterpaduan program pemerintah daerah, lembaga ekonomi terkait, mitra kerja dan kelompok tani.

"Saya menyambut baik dan mengapresiasi usaha dan kerja keras semua pihak, baik itu dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah, Pemda Donggala serta kelompok tani setempat yang mendukung gerakan menanam cabai, sebagai upaya penguatan penyediaan produksi cabai sepanjang tahun," ujarnya.

Menurut gubernur, perkembangan produksi cabai di Sulteng masih belum merata, kadang stabil kadang menurun karena kondisi cuaca yang tidak menentu seperti musim hujan yang berlebihan atau musim kemarau yang berkepanjangan.
 
Gubernur Sulteng Longki Djanggola (tengah-depan) menghadiri acara Gerakan Menanam Cabai di Desa Wani-1, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Rabu (15/8) (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov Sulteng)

Baca juga: Sulteng genjot produksi bawang merah dan cabe
Baca juga: Pemprov Sulteng Ajak Asn Tanam Cabai
Baca juga: Bulog Sulteng Panen Cabai


Karena itu, katanya, penguatan budidaya cabai perlu dilakukan melalui penerapan teknologi pertanian yang intensif seperti penggunaan benih yang bermutu, pupuk yang berimbang, pengairan yang memadai dan pemberantasan hama yang efektif sehingga pertumbuhan tanaman akan maksimal dan produktif. 

Gubenrur minta kepada seluruh masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah yang kosong untuk menanam cabai, minimal untuk memenuhi sendiri kebutuhan cabai keluarga sehari-hari, dengan begitu perekonomian akan terhindar dari ancaman inflasi hanya karena harga cabai di pasaran melonjak tajam akibat kelangkaan stok.

Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili Wakil Ketua II Hasiati Ponulele mengemukakan bahwa Kementerian Pertanian mencanangkan gerakan tanam cabai sejak 2016 dan mengajak ibu-ibu PKK di seluruh Indonesia untuk memberikan kontribusi dalam menggerakkan pertanian dan ikut terlibat dalam menanam cabe di pekarangan.

PKK Sulteng telah berupaya menggerakkan masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan antara 1 sampai 5 pohon di setiap rumah yang diyakini dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan menumbuhkan budaya menanam di kalangan keluarga.

Kabupaten Donggala sendiri pada 2018 ini mencanangkan penanaman cabe seluas 120 hektare di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Sindue Tombusabora, Banawa Selatan, Tanantovea dan Kecamatan Labuhan. (Humas Pemprov Sulteng)
 
Pedagang cabe di Pasar Tradisional Masomba Palu, Sulawesi Tengah (Antaranews Sulteng/Basri)