Sulteng ditarget jadi lumbung jagung nasional

id jagung

Sulteng ditarget jadi lumbung jagung nasional

Kadis Pertanian Sulteng Trie Irianty Lamakampali berjabatangan dengan Kepala BPTP Sulteng Andi Baso Lompengeng Ishak usai panen jagung di Kabupaten Parigi Moutong, Selasa (3/4). (Antaranews Sulteng/Moh. Ridwan)

 Palu,  (Antaranews Sulteng)) - Pemerintah pusat menargetkan Provinsi Sulawesi Tengah menjadi salah satu lumbung komoditas pangan nasional, terutama jagung untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

"Insya Allah targetl itu bisa menjadi kenyataan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Trie Iryani Lamakampali di Palu, Minggu.

Untuk itu, sejak dua tahun terakhir Pemprov Sulteng bersama pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian berkolaborasi mendukung program pengembangan jagung dan komoditas pangan lainnya serta komoditas hortikultura di provinsi ini.

Pengembangan jagung di Sulteng dilakukan pada hampir seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini.

Pada tahun anggaran 2018 ini, kata Trie akan dikembangkan jagung di areal lahan selusas 121.065 hektare.

Jika areal seluas itu ditanami jagung dan bisa menghasilkan 46,67 kuintal/hektare, akan menghasilkan jagung pipilan sebanyak 540.404 ton per tahun, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada 2016-2017, produksi jagung petani Sulteng baru sekitar 200.000 ton/tahun.

Namun pada 2018 ini, Pemprov Sulteng menargetkan produksi jagung petani akan naik hingga mencapai 540.404 ton. "Niscaya target itu terpenuhi. Bahkan kemungkinan besar melebihinya," ujar Trie.

Karena itu, Pemprov Sulteng terus mendorong para petani di semua kabupaten dan kota di Sulteng untuk mengembangkan jagung sesuai dengan potensi lahan yang tersedia dan telah dialokasikan pemerintah.
Di Sulteng selama ini ada sejumlah kabupaten penghasil jagung terbesar seperti Kabupaten Tojo Una-Una, Buol, Tolitoli, Sigi, Donggala, Parigi Motong dan Poso.

Untuk meningkatkan produksi petani,Pemprov Sulteng menerapkan beberapa strategi meliputi pendayaan potensi lahan,peningkatan kesuburan lahan dan pengamanan sistem produksi.

Benih yang ditanam harus merupakan bibit unggul, pemupukan dilakukan secara teratur dan juga pengendalian hama dan penanganan pascapanen.

Menurut dia, hal-hal diatas harus mendapat perhatian para petani agar hasil yang capai pada tahap panen bisa mengembirakan.

Harga jagung pipilan dijual para pedagang di pasaran Kota Palu saat ini berkisar Rp5.000/kg. Harga di tingkat petani bervariasi antara Rp2.500 s/d Rp3.000/kg.