Pemprov Sulteng awasi tempat penyembelihan hewan kurban

id ternak, sapi, kurban

Pemprov Sulteng awasi tempat penyembelihan hewan kurban

Pasar ternak sapi (antaranews)

 Palu,  (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengawasi ketat tempat-tempat penyembelihan hewan kurban baik sapi maupun kambing untuk menjamin keamanan daging kuqban yang dibagikan kepada masyarakat.

 Bahkan jauh sebelumnya, kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulteng, Graatje Kuhu di Palu, Selasa, pihaknya telah menyurati semua dinas peternakan kabupaten/kota untuk melalukan pengawasan terhadap lokasi pemotongan hewan kurban.

 "Petugas kesehatan hewan harus turun ke setiap lokasi pemotongan hewan kurban baik di rumah pemotongan hewan (RPH) maupun yang dilakukan di luar RPH seperti di kantor-kantor pemerintah, swasta, BUMN bahkan di masjid.

 Petugas kesehatan hewan dari Dinas Peternakan di kabupaten dan kota wajib melakukan pemeriksaan terlebih dahulu atas ternak-ternak sapi maupun kambing yang akan disembelih.

"Itu wajib dilakukan," kata dia.

 Dengan demikian, kata Graatje, hewan kurban yang disembelih tersebut dijamin kualitas dagingnya layak untuk dikonsumsi.

 Dia menegaskan, jika ternyata hewan tersebut tidak sehat, maka petugas tidak akan memperbolehkan disembelih. Begitu pula dengan ternak sapi yang disembeli untuk kebutuhan sehari-hari, dipastikan melalui pemeriksaan petugas.

Di setiap RPH yang ada baik di Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng maupun di masing-masing kabupaten/kota di daerah ini ada petugas kesehatan dari Dinas Peternakan yang selalu memeriksa ternak-ternak yang akan disembelih.

Dengan demikian, daging segar yang diperoleh dari RPH dan kemudian dijual para pedagang di pasar tradisional maupun modern dijamin kualitasnya.

 Graatje mengatakan hewan kuran baik sapi maupun kambing yang diperjual-belikan di pasar hewan, semuanya berasal dari dalam wilayah Sulteng.

 Ternak sapi potong maupun kambing yanga dijual di pasaran baik untuk kebutuhan daging sehari-hari maupun hewan kurban merupakan hasil dari peternakan lokal. Sulteng selama ini sudah mampu memenuhi kebutuhan daging masyarakat di daerah itu.

 Bahkan setiap bulannya, kata dia, para pedagang di Sulteng mengirim ternak sapi potong keluar daerah seperti selama ini dilakukan yakni ke Kaltim.

 Populasi ternak sapi potong di Sulteng pada 2017 sebanyak 300.000 ekor dan pada 2018 ini ditargetkan meningkat menjadi 400.000 ekor dan pada 2021 diharapkan meningkat mencapai 1 juta ekor.