Pemkot Banjar Baru belajar Sistem Perencanaan di Pemkot Palu

id Palu,Banjar Baru,Wawali

Pemkot Banjar Baru belajar Sistem Perencanaan di Pemkot Palu

Wawali Palu Sigit Purno Said alias Pasha Ungu (kanan) menyerahkan plakat Pemkot Palu kepada Wawali Banjar Baru, Kalsel, Darmawan J. Setiawan di Palu, RRabu (29/8) (Antaranews Sulteng/Muh.Arsyandi)

Palu (Antaranews Sulteng) - Penghargaan perencanaan pembangunan yang diterima Pemerintah Kota Palu menarik perhatian Pemkot Banjar Baru Kalimantan Selatan. Karena itu Wakil Wali Kota Banjar Baru Darmawan J Setiawan berkunjung Pemkot Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, untuk bertukar informasi dan mempelajari sistem perencanaan yang diterapkan Pemkot Palu.

Wakil Wali Kota dan rombongan Pemkot Banjar Baru diterima Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said (Pasha) di ruang kerjanya.

Darmawan mengatakan pada prinsipnya sistem perencanaan pembangunan yang dilaksanakan hampir semuanya sama, yakni melibatkan 'stakeholder' melalui mekanisme penjaringan aspirasi dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).

Hanya saja, Kota Palu lebih mempertajam sistem itu dengan membuka ruang bagi masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan. Misalnya membuka ruang bagi masyarakat marginal melalui Musrenbang inklusif. Kemudian pendampingan unsur akademisi, praktisi, LSM dan Pers dalam Rim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

"Saya kira kita perlu sama sama belajar dan pola demikian kita pertimbangan untuk diadopsi," kata Darmawan.

Perencanaan, menurut dia, memang perlu melibatkan banyak pihak yakni masyarakat, akademisi, (Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan media massa. Dengan demikian semua aspirasi masyarakat dapat terakomodasi.

"Musrenbang inklusif dan pendampingan 'stakeholder' terhadap TAPD ini kan pola baru. Kami sama sama belajar, meski sebagian pola itu sudah kami laksanakan namun tidak secara khusus," jelasnya.

Darmawan mengaku bahwa kunjungannya ke Kota Palu menghasilkan banyak informasi bermanfaat. Bukan hanya soal sistem perencanaan pembangunan namun melainkan juga pengembangan adat dan budaya penopang sektor  kepariwisataan.

Karena, sebut Darmawan, Banjar Baru memiliki kemiripan dengan Kota Palu salah satunya memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi dan indeks pembangunan manusia tertinggi di tingkat provinsi.

Kesamaan lainnya adalah Kota Banjar Baru dan Palu tidak memiliki sumber daya alam untuk dikembangkan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi. Karenanya pengembangan ekonomi daerah didorong dari sektor jasa dan pariwisata.

"Ada keunggulan-keunggulan yang akan kita adopsi untuk bersama sama memajukan daerah. Kunjungan kami hari ini sangat produktif," sebutnya.

Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said sebelumnya memaparkan satu persatu pola perencanaan pembangunan Pemkot Palu dan realisasi atas visi misi yang dijalankan Pemkot Palu.

Sebelumnya, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI menyerahkan anugerah Pangpripta nasional itu kepada Walikota Palu pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2018, Senin 30 April 2018 di Jakarta.