Kasat Reskrim Polres Tojo Unauna dianiaya warga di SPBU Ampana

id Polres Touna,Kasat Reskrim,penganiayaan

Kasat Reskrim Polres Tojo Unauna dianiaya warga di SPBU Ampana

Antrian panjang jerigen di SPBU Sandana pada Selasa (4/11). Sebagian mengaku nelayan dengaan mengantongi surat keterangan dari Dinas Kelautan Tolitoli yang sudah kadaluarsa sejak enam bulan lalu. (Mahdi Rumi)

Palu (Antaranews Sulteng) - Kasat Reskrim Polres Tojo Unauna AKP Evry Susanto mengalami penganiayaan secara bersama-sama oleh sejumlah orang saat melakukan pengecekan terhadap pengisian bahan bakar pada jerigen-jerigen di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) milik PT. Tanjung Putia di Kota Ampana, Kabupaten Tojo Unauna, pada Jumat (31/8) sekitar pukul 17.30 Wita.

Keterangan yang dikumpulkan dari pihak kepolisian di Palu, Senin, menyebutkan, sekitar jam 17.00 Wita, AKP Evry yang mengendarai mobil hendak mengisi BBM di SPBU milik PT. Tanjung Putia di Jl. Jenderal Sudirman, Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana Kota..

Setibanya di SPBU, Kasat Reskrim turun dari mobil untuk memperhatikan banyaknya jerigen berjejer di dekat nosel yang sementara di isi oleh operator nosel SPBU. Kemudian Kasat Reskrim menanyakan surat rekomendasi dari tiap-tiap jerigen tersebut.

Beberapa saat kemudian, datanglah pengawas SPBU Piet Kalalo menemui Kasat Reskrim untuk menunjukkan surat rekomendasi pengisian BBM di jerigen tersebut dan Kasat Reskrim pun bersama dengan Brigadir Edy Sarwan mengecek surat ijin tersebut sambil duduk di dekat bangker minyak di SPBU.

Masih sementara memeriksa rekomendasi itu, tiba-tiba datanglah seseorang yang tidak diketahui identitasnya menggunakan kendaraan bermotor jenis mio hitam memakai pakaian gamis warna hitam, lalu bertanya kepada Evry, 'kenapa ini?'  dan Kasat Reskrim pun menjawab 'kami mau ngecek surat rekomendasi dulu.'

Kemudian datang pula lelaki yang sering dipanggil papa Ika selaku security SPBU bersama pengawas SPBU Piet Kalalo untuk mengajak Kasat Reskrim masuk ke ruangan agar izin tersebut dicek di ruangan. Sementara itu situasi di sekitar nosel SPBU sudah memanas dan terjadi keributan antara operator SPBU dengan orang yang tidak dikenal di sekitar SPBU.

Mengetahui hal tersebut Kasat Reskrim ke luar ruangan lalu menayakan 'kenapa kalian main pukul' dan pada saat itu juga massa mendekat ke arah Evry dan dari arah samping seorang lelaki bernama Iwan melakukan pemukulan terhadap  Brigadir Edy Sarwan dan Kasat Reskrim yang diikuti oleh beberapa orang lainnya yang tidak diketahui identitasnya.

Brigadir Edy Sarwan pun ditarik masuk ke ruangan serta dijaga agar tidak keluar ruangan dan tiba-tiba Isal dan teman-temannya melakukan penganiayaan terhadap Kasat Reskrim  dengan menggunakan tangan ke arah kepala dan wajah. Pada saat penganiayaan terjadi, Isal hendak membacok Kasat Reskrim namun sempat dicegah oleh Piet Kalalo dan Papa Ika. Setelah berusaha dicegah akhirnya Isal dan kawan-kawan pun membubarkan diri.

Akibat kejadian tersebut, Kasat Reskrim AKP Evry Susanto mengalami luka memar di bagian pelipis mata sebelah kiri, memar telinga sebelah kiri dan bagian kepala belakang yang mengakibatkan pendengaran terganggu. 

Mendengar informasi tentang penganiayaan tersebut, Kapolres Touna AKBP Boyke Karel Wattimena langsung menuju TKP dan memeriksa rekaman CCTV mengenai peristiwa tersebut.

Kasus ini masih sedang diselidiki pihak Polres setempat..