Polres Tojo Unauna amankan enam warga pengeroyok Kasat Reskrim

id Polres Touna,penganiayaan,kasat reskrim

Polres Tojo Unauna amankan enam warga pengeroyok Kasat Reskrim

Kapolres Tojo Unauna AKBP Boyke Karel Watimena (Antaranews Sulteng/Istimewa)

Palu (Antaranews Sulteng) - Kapolres Tojo Unauna AKBP Boyke Karel Watimena mengatakan enam tersangka pelaku penganiayaan terhadap Kasat Reskrim Polres Tojo Unauna AKP Evry Susanto sudah diamankan untuk kepentingan penyidikan.

"Dua tersangka diamankan setelah kejadian, dan empat lainnya menyusul menyerahkan diri," katanya saat dihubungi di Ampana, ibu kota Kabupaten Tojo Unauna, Senin.

Kapolres mengatakan sudah memeriksa rekaman kamera CCTV yang memberikan petunjuk mengenai enam tersangka pelaku tersebut yakni AH alias Ais, MI alias Is, MRH alias Mt, IH alias MI, Iw dan MN alias At, mereka berusia antara 23 sampai 32 tahun.

Kapolres memberikan apresiasi kepada orang tua dan keluarga para tersangka yang dengan kesadaran sendiri meneyrahkan diri kepada petugas sehingga upaya paksa tidak perlu dilakukan.

Baca juga: Kasat Reskrim Polres Tojo Unauna dianiaya warga di SPBU Ampana

"Apapun alasannya, tindakan mereka menganiaya orang lain, yang dalam peristiwa ini kebetulan menimpa Kasat Reskrim Polres Touna, adalah tindakan melanggar hukum sehingga harus diproses. Mereka (pelaku) menyadari kesalahan mereka dan siap mengikuti proses hukum," ujar Boyke.

Kasat Reskrim Polres Touna AKP Evry mengalami penganiayaan secara bersama-sama oleh sejumlah orang saat melakukan pengecekan terhadap pengisian bahan bakar pada jerigen-jerigen di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) milik PT. Tanjung Putia di Kota Ampana, Kabupaten Tojo Unauna, pada Jumat (31/8) sekitar pukul 17.30 Wita.

Akibat kejadian tersebut, Evry Susanto mengalami luka memar di bagian pelipis mata sebelah kiri, memar telinga sebelah kiri dan bagian kepala belakang yang mengakibatkan pendengaran terganggu. 

Mengenai keluhan masyarakat bahwa AKP Evry bertindak kurang menyenangkan dengan menendang jerigen dan mengeluarkan kata-kata yang dirasakan kurang enak, Kapolres mengatakan mungkin itu terjadi setelah ada respon masyarakat atas tindakan yang diambil petugas.