Imigrasi palu deportasi warga singapura

id imigrasi,palu,deportasi

Imigrasi palu deportasi warga singapura

Amid Bin Roowi, seorang warga Singapura terpaksa harus berada dibalik jeruji besi Ruang Detensi kantor Imigrasi Palu karena masalah hukum yang ia hadapi. (Foto Antara/anas masa)

Palu, (Antaranews Sulteng) - Kantor Imigrasi Palu di Provinsi Sulawesi Tengah akhirnya mendeportasi seorang warga Singapura, Amid Bin Roowi setelah bersangkutan selesai menjalani masa hukuman selama setahun.

Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Palu, Sunaryo di Palu, Kamis membenarkan warga Singapura itu sudah dipulangkan ke negaranya pada hari Rabu (5/9).

Bersangkutan diterbangkan menggunakan salah satu maskapai penerbangan dari Bandara Mutiara Palu menuju Soekarno-Hatta. Selanjutnya, dari Bandara itu, warga Singapura tersebut diterbangkan ke Singapura dikawal seorang petugas Imigrasi Palu.

Warga Singapura yang sudah menikah dengan seorang perempuan asal Kabupaten Sigi dan telah dikaruniai dua anak tersebut, terlbat kasus pemalsuan dokumen kependudukan dan divonis satu tahun penjara oleh Pengadilan Negeri setempat.

"Selain itu, bersangkutan juga dikenakan denda sebesar Rp100 juta," kata dia.

Ia menjelaskan Amid Bin Roowi ditangkap petugas Imigrasi Palu ketika hendak mengurus pospor di Palu Juni 2017.

Baca juga: Imigrasi Palu akhirnya deportasi nelayan Filipina terdampar

Setelah diselidiki, ternyata warga Singapura yang sudah menikah dengan gadis asal Desa Kamarora, Kabupaten Sigi itu adalah warga negara asing.

Namun, bersangkutan memiliki dokemen kependudukan berupa KTP dan Kartu Kelurga yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sigi.

Setelah ditelusuri ternyata bersangkutan bukan lahir di Semarang seperti surat keterangan yang dipegang kemudian menjadi dasar untuk mengurus KTP dan KK di Kabupaten Sigi. Hamid Bin Roowi ternyata lahir di Singapura.

Akibat perbuatannya itu, ia kemudian diseret ke Pengadilan Negeri Palu dan akhirnya divonis bersalah dengan kurungan satu tahun penjara dan denda sebesar Rp100 juta.

Sunaryo menambahkan bersangkutan tidak dicekal karena sudah memiliki istrik dan anak.

Bersangkutan bisa masuk kembali ke Indonesia, tentu dengan melengkapi dokumen imigrasi yang dibutuhkan.