PPIH sulteng matangkan persiapan kedatangan jamaah haji

id haji,kemenag,sulteng

PPIH sulteng matangkan persiapan kedatangan jamaah haji

Suasana rapat PPIH Provinsi Sulteng dalam rangka menyambut Jama’ah haji, di aula Kanwil Kemenag Sulteng, Kamis (6/9) (www.sulteng.antaranews.com/Humas Kemenag)

Rapat koordinasi ini untuk penguatan tugas dan tanggung jawab
Palu, (Antaranews Sulteng) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar rapat persiapan pematangan untuk penjemputan jamaah haji tahun 1439H/2018 M, di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulteng, Kamis.

Berdasarkan rapat yang dipimpin Kabid Penyelengara Ibadah Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sulteng, Lutfi Yunus diketahui jadwal pemulangan jamaah haji untuk kelompok terbang (kloter) pertama Sulteng atau Kloter 05 Embarkasi Balikpapan tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri Kota Palu, 14 September 2018.

"Mereka berangkat dari Madinah Tanggal 12 September 2018 pukul 22.20 waktu setempat. Tiba di Balikpapan tanggal 13 September 2018 pukul 14.10 WITA, dan berangkat ke Palu yang dibagi dalam tiga trip penerbangan," jelas Lutfi.

Kedatangan tahap I berjumlah 215 orang, tahap II berjumlah 215 orang dan tahap III berjumlah 21 orang, dan diikuti oleh kloter selanjutnya.

"Rapat koordinasi ini untuk penguatan tugas dan tanggung jawab," ujarnya.

Dikatakan Lutfi, teknis penjemputan jamaah haji nantinya, tidak berbeda dengan teknis pemberangkatan lalu. Masing-masing jamaah akan dijemput oleh satu mobil yang dilengkapi stiker yang telah disiapkan PPIH, kemudian satu sopir dan satu pendamping.

Baca juga: Kemenag Sulteng optimalkan pelayanan calon haji

"Kami utamakan kenyamanan jamaah, terutama mulai dari kendaraannya. Kendaraan penjemput itu? kita atur? berkumpul di Masjid Agung. Dimana satu mobil penjemput satu stiker.? Kemudian di dalamnya satu sopir dan satu pendamping," jelasnya.

Selanjutnya, untuk keamanan jamaah saat tiba di asrama haji transit Palu, panitia juga mengantisipasi penjemput yang berlebihan. Karena menurutnya, untuk menerima tamu yang lebih bebas itu tempatnya di rumah, bukan di asrama haji.

"Diimbau pada penjemput, untuk datang tidak perlu banyak, nanti kesempatan untuk tamu itu di rumah," imbuhnya.

Begitu juga dengan pengamanan dari Bandara, setelah keluar di terminal, langsung naik bus yang sudah disiapkan oleh Dinas Perhubungan, menuju asrama haji dikawal pihak kepolisian.

"Kecuali jamaah yang datang dengan pesawat reguler pada tahap III yang datangnya malam, keluarga dapat menjemput langsung di Bandara, karena mereka tidak masuk lagi di asrama haji," kata Lutfi.

Jamaah tahap tiga didominasi mereka yang berdomisili di Kota Palu dan kabupaten terdekat seperti Sigi.