Pemkab Tolioli latih 100 penyandang disabilitas

id disabilitas,tolitoli

Pemkab Tolioli latih 100 penyandang disabilitas

Pelatihan penyandang disabilitas di Kabupaten Tolitoli melalui program Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) tahun 2018. (www.sulteng.antaranews.com/Humas Tolitoli)

Palu (Antaranews Suteng) - Pemerintah Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah memberikan pelatihan bagi 100 penyandang disabilitas di daerah tersebut melalui program Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) tahun 2018.

Asisten bidang ekonomi, pembangunan dan kesra Setda Tolitoli Nur Nunawar dalam rilisnya, Kamis, mengatakan penyandang disabilitas pada hakekatnya memiliki potensi yang dapat dikembangkan, melalui program khusus yaitu usaha kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas.

Selaku pemerintah daerah, kata Nunawar, bupati sangat mendukung program tersebut dengan harapan, jumlah penyandang disabilitas di daerah itu dapat diketahui, dan membantu keluarga atau masyarakat dalam memahami, memperlakukan serta memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas secara tepat.

Kata dia, pembangunan kesejahteraan sosial sebagai bagian yang integral dari pembangunan nasional, diupayakan agar tidak seorang pun warga negara termasuk penyandang disabilitas atau penyandang cacat tertinggal dan tidak terjangkau dalam proses pembangunan.

Para penyandang disabilitas diusahakan agar memperoleh hak dan kesempatan yang sama dalam mengembangkan kemampuan yang ada pada diri mereka.

Sekretaris Dinas Sosial Tolitoli Syamsurizal Mailili mengatakan UPSK adalah salah satu sarana pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang masalah kesejahteraan social, melalui penyelenggaraan bimbingan sosial dan keterampilan kerja, agar mereka dapat melaksanakan fungsi sosialnya, bagi terwujudnya kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan.

Sasaran UPSK kata dia, adalah semua penyandang disabilitas yang mempunyai permasalahan sosial seperti cacat tubuh, cacat netra, cacat mental, cacat rungu wicara, dan bekas penderita kronis, kusta dan TB paru, dengan tujuan untuk mendorong dan merangsang semua unsur masyarakat agar berperan aktif dalam penanganan penyandang disabilitas.