TNKT ajak masyarakat tojo una-una jaga terumbu karang

id TNKT,terumbu,karang,togean,touna

TNKT ajak masyarakat tojo una-una jaga terumbu karang

Sejumlah penyelam dari Pertamina dan Balai TNKT mengibarkan bendera Merah Putih usai meletakan media tempat bibit karang di dasar laut pada kegiatan transplantasi di Kepulauan Togean. (www.sulteng.antaranews.com/Humas TNKT)

Palu, (Antaranews Sulteng) - Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (TNKT) mengajak masyarakat di Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah untuk menjaga kelestarian terumbu karang sebagai rumah ikan.

"Kalau karangnya bagus, akan berdampak pada kesejahteraan nelayan, karena banyak ikan bermain disekitarnya dan nelayan lebih mudah melaut," kata Kepala Balai TNKT Bustang saat dihubungi dari Palu, Rabu.

Masyarakat di Kepualauan Togean sebagain besar berprofesi sebagai nelayan, sehingga keberadaan terumbu karang sangat penting untuk dilestarikan.

Kata dia, hal itu sesuai dengan program prioritas pemerintah setempat yakni menggenjot empat sektor yakni pertanian, kelautan, perikanan dan pariwisata.

TNKT ikut berperan didalamnya yakni pembangunan pariwisata khususnya wisata bawah laut.

Bustang berharap, masyarakat yang bersentuhan dengan sektor kelautan dan perikanan, memiliki tanggung jawab menjaga keberlangsungan ekosistem alam.

Ia menjelaskan, tugas TNKT melindungi kawasan taman nasional dan sekitarnya untuk pelestarian, namun, di kawasan itu, ada masyarakat bermukim, sehingga perlu dilakukan pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Baca juga: Pertamina bantu pulihkan karang rusak di Kepulauan Togean (vidio)

"Sektor pariwisata sangat potensial, masyarakat  bisa memanfaatkan peluang itu menjadi pemandu wisata dan sebagainya," kata Bustang.

Kepulauan Togean, kata dia, sangat diminati wisatawan manca negara, karena mengeksplore keindahan bawah lautnya, sehingga perlu ditopang dengan langkah pelestarian terumbu karang.

Ia memaparkan, Kepulauan Togean memiliki luas terumbu karang 13.909 hektare, namun 50 persen persen lebih atau 8.354 hektar karang berstatus rusak dan sisanya 5.564 hektar berstatus sehat.

"Kondisi itu sangat memprihatinkan. Setiap kegiatan kami libatkan masyarakat melakukan trasplantasi terumbu karang," ungkap Bustang

Dua tahun terakhir, kata dia, TNKT bersama masyarakat setempat telah melakukan trasplantasi karang di 22 titik yang mengalami kerusakan, disamping penyediaan kebun bibit karang, sebagai upaya mempercepat pengembangbiakan karang.

"Tahun depan kalau bibithnya sudah bagus, kita tidak perlu mengambil bibit di alam, karena transplantasi harus terus berjalan. Sebab tingkat kerusakanya sudah 50 persen lebih," tuturnya.

Bustang menambahkan, TNKT bertekad menjadikan Kepulauan Togean sebagai cagar biosfer untuk program jagka panjang. Dimana, cagar biosfer merupakan kawasan terdiri dari daratan, perairan, dan pantai yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan.

"Keberadaan cagar biosfer bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara melestarikan keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi dan kebudayaan," kata Bustang.