Mahasiswa baru Indonesia orientasi wilayah Beijing

id beijing

Mahasiswa baru Indonesia orientasi wilayah Beijing

Mahasiswa Indonesia di Shenyang, China melakukan kegiatan luar ruang. (Foto IsItimewa/PPIT Shenyang)

Dari kemarin pagi sampai malam, mereka kami beri permainan berupa mencari lokasi yang kami tentukan

Beijing, (Antaranews Sulteng) - Sedikitnya 100 mahasiswa baru asal Indonesia yang hendak melanjutkan studi di Beijing menjalani orientasi wilayah Ibu Kota China itu.

"Dari kemarin pagi sampai malam, mereka kami beri permainan berupa mencari lokasi yang kami tentukan," kata Ketua Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Tiongkok (Permit) Beijing, Melvin Setiawan Suhanto, Minggu.

Setiap mahasiswa yang mengikuti program tersebut mendapatkan dua hingga tiga pertanyaan yang wajib dijawab dengan menemukan lokasi populer di dalam Kota Beijing.

Beberapa lokasi populer di dalam kota itu, diantaranya Kota Terlarang, Masjid Niujie, Stadion Olimpiade, dan tempat tongkrongan berkelas internasional

Sanlitun.https://www.antaranews.com/berita/699556/ikhtiar-pelajar-indonesia-bekali-ilmu-agama-di-china

"Setiap peserta, kami bekali uang 10 RMB (Rp21.500) untuk ongkos transportasi umum dan air mineral," ujarnya.  

Di lokasi yang telah ditentukan sudah ada beberapa orang pengurus Permit yang nantinya akan memberikan kuis lagi dan membantu para mahasiswa baru itu membeli makanan karena sebagian besar dari mereka belum menguasai bahasa mandarin.

Lokasi terakhir yang dituju para mahasiswa baru adalah Kedutaan Besar RI yang ada di Jalan Raya Dongzhimen Wai Nomor 4 Beijing.

Kemudian para mahasiswa baru itu mendapatkan penjelasan mengenai beberapa hal dari staf KBRI Beijing.

Acara di KBRI itu juga dimanfaatkan Panitia Pemilihan Umum Luar Negeri (PPLN) Beijing untuk mendata nama-nama mereka sebagai pemilih.

Jumlah mahasiswa baru asal Indonesia yang akan memulai studi berbagai jenjang pendidikan pada awal musim semester bulan September 2018 diperkirakan mencapai 200 orang.

"Yang mengikuti program pengenalan wilayah dari kami sekitar separuhnya karena ini bukan program wajib bagi mereka. Kami hanya memberikan semacam gambaran wilayah agar kelak mereka tidak disorientasi wilayah dan beberapa hal penting lainnya dari staf KBRI," kata Melvin menambahkan.

Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Beijing Rukmini Setiati, staf Atase Pendidikan KBRI Beijing Riyono Utomo, PPIT, dan beberapa perwakilan organisasi keagamaan WNI di Beijing juga hadir dalam kegiatan tersebut.