Pembangunan infrastruktur turunkan angka kemiskinan

id Basuki Hadimuljono

Pembangunan infrastruktur turunkan angka kemiskinan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (ANTARA/Setpres-Cahyo) (.)

Sepanjang empat tahun membangun infrastruktur nasional, kemiskinan menurun dari 11,1 persen pada 2014 menjadi 9,28 persen pada 2018

Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur di Tanah Air telah berhasil menurunkan angka kemiskinan.

"Sepanjang empat tahun membangun infrastruktur nasional, kemiskinan menurun dari 11,1 persen pada 2014 menjadi 9,28 persen pada 2018," ujar Basuki dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.

Pernyataan Basuki itu disampaikan dalam seminar nasional dan kuliah umum bagi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama). Seminar tersebut dihadiri lebih dari 400 mahasiswa Pascasarjana Moestopo dari Program Studi Magister Manajemen, Magister Ilmu Administrasi, dan Magister Ilmu Komunikasi.

Basuki menambahkan tantangan infrastruktur yang dihadapi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebenarnya adalah mengatasi kesenjangan kawasan di wilayah Indonesia bagian barat dan timur, meningkatkan daya saing nasional, optimalisasi pemanfaatan sumber daya untuk mendukung kedaulatan pangan dan energi, serta mengurangi urbanisasi.

Dia menambahkan indeks gini menunjukkan penurunan dari 0,395 menjadi 0,380. Sementara Indeks Daya Saing Global dari ranking 50 menjadi ranking 36.

"Sasaran pembangunan infrastruktur PUPR adalah konektivitas Nusantara (jalan tol sepanjang 1.000 km, jalan nasional sepanjang 2.650 km, jembatan 30 km), ketahanan air dan pangan (65 waduk, 1 juta jaringan irigasi), perumahan (1 juta rumah), infrastruktur permukiman (air minum dan sanitasi layak)."

Sementara itu, Rektor Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama), Prof Dr Rudy Harjanto, MSn mengatakan seminar tersebut bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada para mahasiswa.

"Indonesia mulai menunjukkan martabatnya dengan lompatan prestasi peringkat ke-empat Asia di bidang olahraga, yang kemudian akan diikuti lompatan prestasi di bidang kualitas sumberdaya manusia, dan kesejahteraan," harap Rudy.