Tiga atlet mancanegara mendarat tepat sasaran

Palu  (Antaranews Sulteng) - Tiga atlet luar negeri yang berlaga di kejuaraan terbuka paralayang di pusatkan di pegunungan Salena Kota Palu, Sulawesi Tengah pada hari pertama berhasil mendarat di titik pendaratan yang sudah ditetapkan di Desa Porame, Kabupaten Sigi.

Wartawan Antara, Rabu melaporkan ketiga atlet luar negeri itu berasal dari Korea Selatan, Singapore dan Belgia, sementara atlet dari Malaysia dan Thailand yang juga ikut berlaga di kejuaraan tersebut gagal mendarat di lokasi pendaratan.

Frans, atlet paralayang asal Belgia mengatakan ini pertama kalinya datang ke Kota Palu.

"Saya senang baru pertama kali datang ikut kejuaraan ini dan berhasil mendarat di titik landing yang telah ditetapkan panitia pelaksana," kata pemuda lajang kelahiran Belgia itu.

Hal sama disampaikan atlet asal Singapura.

"Saya juga sangat senang. Lokasi dan alamnya cukup mengagumkan dan cocok untuk olaharaga paralayang," kata atlet Singapura yang enggan menyebut namanya itu.

Ia juga mengaku baru pertama kali ke Kota Palu. Tapi untuk kejuaraan lain di luar Pulau Jawa sudah beberapa kali diikutinya.

Kejuaraan terbuka paralayang dalam rangka Festival Pesona Palu Namoni (FPPN) III yang berlangsung 25-30 September 2018 diikuti sekitar 60 atlet dari lima negara dan tuan rumah Sulawesi Tengah.

Hari pertama pertandingan paralayang hanya diikuti 40-an peserta dan sebagian gagal mendarat di lokasi yang ditetapkan.

Jumlah atlet yang berhasil landing di titik yang telah ditetapkan panitia di Desa Porame, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi hanya 23 peserta, tiga di antaranya dari luar negeri. Dari 23 atlet tersebut, lima di antara atlet tuan rumah Sulteng.

Kejuaraan terbuka paralayang di Palu hanya mempertandingkan nomor cross country.

Kejuaraan ini dibuka oleh Wali Kota Palu, Hidayat pada Selasa (25/9) 2018 di lokasi paralayang Dusun Salena, Kecamatan Ulujadi. 

Baca juga: Kejuaraan terbuka - 23 atlet berhasil mendarat di Desa Porame