Pemerintah berencana relokasi permukiman korban gempa

id gempa palu,gempa donggala

Pemerintah berencana relokasi permukiman korban gempa

Pengungsi beristirahat di tenda pengungsian di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10). Para pengungsi korban gempa Palu dan Donggala saat ini sangat membutuhkan bantuan khususnya minuman dan makanan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww/18.

Palu,  (Antaranews.com) - Pemerintah berencana merelokasi permukiman warga korban gempa disertai lumpur untuk keberlangsungan hidup jangka panjang.?

"Kita sudah siapkan lokasinya, mungkin 20 kilo meter dari lokasi dan jalur patahan gempa," ucap Presiden Republik Indonesia Joko Widodo disela-sela turun lapangan melihat lokasi bencana gempa dan lumpur, di perbatasan Desa Mpanau Biromaru dengan Kelurahan Petobo Palu Selatan, Rabu.

Presiden menyebut tempat-tempat permukiman yang terletak dan berdekatan dengan jalur patahan sesar Palu Koro agar dipindahkan.

Namun, kata Presiden, terlebih dahulu perlu ada langkah negosiasi antara pemerintah dan masyarakat.

"Warga di ajak bicara agar bisa dipindahkan ke tempat lain," kata Presiden.

Presiden mengemukakan lokasi atau lahan yang disediakan untuk relokasi permukiman warga yang berjarak sekitar 20 kilo meter, aman untuk jangka panjang.

"Mulai kita identifikasi tempat-tempat tersebut sedetail mungkin," sebut Presiden.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyatakan rencana relokasi permukiman menunggu situasi dan kondisi kembali normal.

Gempa yang mengguncang Kota Palu menghancurkan bahkan menenggelamkan beberapa wilayah permukiman diantaranya Kelurahan Petobo, Perumnas Kelurahan Balaroa. Kemudian sebahagian Desa Sidera dan Jono Oge Kabupaten Sigi.

Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal dan keluarga akibat peristiwa Jumat 28 September 2018 petang itu.

Saat ini mereka berada di lokasi-lokasi pengungsian didataran tinggi, dan siang harinya turun ke lokasi permukiman untuk melakukan pencarian keluarga yang belum ditemukan.

Situasi saat ini belum normal atau pulih, masyarakat masih dalam trauma berat.