Empat kecamatan di Sigi terisolir

id kulawi, longsor

Empat kecamatan di Sigi terisolir

Salah satu titik longsor yang menutup jalan Palu-Kulawi di dekat Desa Salua.

Sigi, (Antaranews Sulteng) - Empat kecamatan di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah hingga kini terisolir karena akses jalan menuju wilayah itu tertimbun tanah longsor akibat gempa bumi dan Tsunami yang menimpa provinsi itu pada 28 September 2018.

Marthen, anggota Polsek Kulawi kepada Antara di Palu, Kamis, mengatakan empat kecamatan terisolir itu adalah Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro.

Ia mengatakan gempa bumi yang melanda Kota Palu dan tiga kabupaten lainnya di Sulteng, termasuk Sigi telah mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan bangunan serta infrastruktur jalan dari Desa Salua, Kecamatan Gumbasa menuju Desa Sadaunta di Kecamatan Kulawi, salah satu dari empat wilayah yang terdampak gempa bumi tertimbun longsor.

Material longsor yang menutupi badan jalan cukup parah karena bukan hanya tanah, tetapi batu-batuan besar dan pepohonan sehingga untuk memulihkannya membutuhkan waktu cukup lama, disatu sisi jalan itu merupakan akses jalan utama.

"Tidak ada akses jalan alternatif," kata Marthen.

Karena itu, pemerintah perlu segera menanganinya agar jalan itu bisa kembali dilalui arus kendaraan barang?maupun penumpang.

Ia mengatakan empat wilayah tersebut juga terdampak gempa bumi karena banyak rumah warga yang hancur dan ada korban jiwa.

Untuk sementara ini, kata dia, warga yang hendak ke Kota Palu dan sebaliknya terpaksa harus jalan kaki menyusuri kawasan hutan dan sungai. "Saya dan beberapa warga jalan kaki sekitar lima kilometer," katanya.

Dari Kulawi, kata Marthen, mereka naik kendaraan sepeda motor dan hanya sampai di Desa Sadaunta. Dari desa itu jalan kaki sampai di Desa Salua dan selanjutnya naik ojek atau kendaraan angkutan pedesaan menuju Kota Palu. "Begitu pula sebaliknya,"? ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Oscar Losso, salah seorang ASN di Kecamatan?Pipikoro. Ia membenarkan jalur Salua-Kulawi hingga kini belum bisa dilalui sejak tertimbun longsor pada 28 September 2018 akibat gempa bumi.

Ia mendesak pemerintah segera melakukan perbaikan agar arus lalulintas kendaraan bisa kembali normal.

Bupati Sigi, Irwan Lapata juga membenarkan jalur Salua-Kulawi putus total akibat gempa bumi terjadi tanah longsor?mulai dari Desa Salua sampai Desa Sadaunta.

Ia juga mengatakan menerima informasi dari camat dan beberapa kepala desa di empat kecamatan tersebut bahwa masyarakat kekurangan bahan makanan, sebab sebagian besar beberapa kebutuhan pokok harus didatangkan dari Kota Palu.

Sementara jalan menuju wilayah tersebut sudah berlangsung enam hari ini belum dapat dilewati, sebab material tanah longsor belum juga dibersihkan dari badan jalan.

Pemkab Sigi, kata Bupati Irwan, terus mengupayakan membuka kembali akses jalan itu agar secepatnya bisa dilalui kendaraan.

Kemungkinan besar untuk pendistribusian kebutuhan pokok akan dilakukan melalui udara. "Kita akan upayakan distribusi logistik untuk korban bencana alam dilakukan dengan menggunakan helikopter, sebab jalur darat tidak bisa.