Sigi, (Antaranews Sulteng) - Para pengungsi korban gempa bumi di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, membutuhkan dokter dan bantuan obat-obatan.
Merry,seorang penduduk Desa Tomado yang ditemui Antara di sebuah tenda di desa itu, Minggu, mengatakan sangat membuhkan dokter, sebab selama ini Puskesmas di Kecamatan Lindu belum ada dokter.
Pelayanan kesehatan masyarakat selama ini hanya ditangani seorang bidan dan perawat honorer.
Sementara dampak dari gempa bumi, banyak warga terutama anak-anak mulai terserang berbagai jenis penyakit karena tidur di tenda-tenda darurat baik di lapangan maupun halaman?rumah.
Warga belum mau kembali ke rumah mereka karena masih trauma dengan gempa yang mungkin terjadi lagi.
Rata-rata warga di lima desa di wilayah Lindu mengungsi ke tenda-tenda pengungsian?sebab selain rumah mereka rusak akibat gempa bumi, juga takut gempa susulan.
Barnabas seorang warga Puro`o, desa yang paling parah terdampak gempa di Kecamatan Lindu, membenarkan yang paling dibutuhkan warga adalah dokter dan obat-obatan.
"Ini yang warga butuhkan yakni dokter dan obat, sebab warga mulai diserang penyakit pascagempa," kata dia.
Selain itu, warga juga sangat membutuhkan logistik bahan makanan, karena stok terus berkurang, sementara akses jalan menuju Lindu hingga kini masih tertimbun tanah longsor.
Baca juga: Pengungsi kehabisan makanan di tujuh desa terisolir
Baca juga: Pengungsi Lindu butuh tenda dan selimut
Baca juga: Anak-anak korban gempa diajak bermain hilangkan trauma
Korban gempa di Lindu butuh dokter
Anggota Korem 132/Tadulako bersama warga sedang mengevakuasi korban luka akibat gempa bumi di Kabupaten Sigi (Penerangan Korem Tadulako)
