Sekprov minta ASN korban gempa didata

id Gempa Palu,Tsunami Palu, ASN Sulteng

Sekprov minta ASN korban gempa didata

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Mohamad Hidayat Lamakarate pimpin apel bersama pejabat Pemda Sulteng dan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Praja Sulawesi Utara, Praja Sulawesi Selatan dan Seluruh ASN Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di halaman Pogombo Kantor Gubernur Sulawesi Tengah Senin, (08/10) (Arfan)

Ada yang bilang si A meninggal, tetapi ternyata muncul. Ini kan tidak jelas, apakah ada ASN yang meninggal atau tidak
Palu (Antaranews Sulteng) - Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate meminta agar Biro Kepegawaian kantor Gubernur setempat mendata seluruh pegawai di lingkungan Pemprov Sulteng karena hingga hari ke 10 pascagempa dan tsunami informasi sebagian ASN masih simpang siur.

"Ada yang bilang si A meninggal, tetapi ternyata muncul. Ini kan tidak jelas, apakah ada ASN yang meninggal atau tidak," katanya, di Palu, Senin.

Dia mengatakan, keberadaan ASN di lingkup Pemprov Sulteng tersebut penting sehingga jika ada ASN yang belum masuk kantor dapat dipastikan keberadaannya.

Selain meninggal dunia, hilang maupun luka-luka, Sekda juga meminta data ASN yang kehilangan tempat tinggal atas bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu, Donggala dan Sigi pada 28 September 2018 tersebut.

Dia mengatakan, hingga kini pihaknya juga belum mendapat laporan siapa saja ASN yang mengungsi ke luar daerah.

Sekda berharap agar ASN yang mengungsi keluar daerah segera kembali dan beraktivitas seperti biasa untuk membangun kembali Sulteng.

Hingga hari ke 10 pascagempa dan tsunami, sejumlah ASN di lingkungan Pemprov Sulteng sebagian belum dapat beraktivitas.

Hal ini terbukti dengan jumlah ASN yang mengikuti apel Senin (8/10) pagi masih kurang dari jumlah pegawai yang seharusnya.

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, misalnya, dari 200 lebih pegawai negeri dan honorer di instansi itu hanya 42 orang yang mengikuti apel, termasuk kepala badan.

Demikian halnya apel untuk pegawai di Sekretariat Gubernur juga tidak sepadat seperti apel biasanya.

Gubernur Sulteng, Longki Djanggola mengatakan dirinya memahami kondisi ASN yang belum hadir karena kemungkinan masih ada yang sakit, meninggal dunia, dan kehilangan tempat tinggal.

Namun ,dirinya berharap agar ASN tersebut segera melapor ke sekretariat organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing sehingga diketahui alasan yang bersangkutan. "Kami juga tidak memaksakan karena mereka juga korban. Secara psikologi kami mengerti. Tapi hari ini (Senin) semua sudah aktif," katanya.

Gubernur mengatakan, kehadiran ASN sangat penting untuk memberikan semangat kepada myarakat untuk kembali membangun Sulteng setelah luluhlantak oleh gempa dan tsunami. "Kita harus bangkit. Kita bangun kembali daerah kita tercinta ini," katanya.***