Aparat gabungan jaga ketat SPBU di Parigi

id SPBU,Gempa Palu,BBM

Aparat gabungan jaga ketat SPBU di Parigi

Warga mengambil BBM dari mobil tangki di SPBU, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa dan tsunami yang melanda wilayah Palu mengakibatkan warga kesulitan mendapatakan BBM. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.

Kami terus kawal penyaluran dari pertamina hingga pembelian BBM oleh masyarakat
Palu, 8/10 (Antara) - Aparat Gabungan terdiri dari TNI/Polri masih menjaga ketat sejumlah Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Parigi Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin.

Kapolres Parigi Moutongo AKBP Sirajuddin Ramly saat dihubungi dari Palu, mengatakan, 11 hari pascagempa situasi di SPBU di Parigi dan sekitarnya mulai normal meskipun masih terdapat antrian, namun tidak panjang seperti sebelumnya.

Menurutnya, situasi semacam ini BBM menjadi salah satu kebutuhan prioritas masyarakat, ditambah jaringan listrik putus sehingga membuat aktivitas terhambat hingga kegiatan perkantoran pun lumpuh.

Ditanya soal harga BBM eceran melonjak tinggi, Kapolres menyebut, perlu langkah stabilitas pembelian di SPBU, maka dengan sendirinya penjualan eceran tidak laku.

"Kami terus kawal penyaluran dari pertamina hingga pembelian BBM oleh masyarakat," ungkapnya.

Ia menyebut, pengamana SPBU bersifat situasional jika masih terjadi antrian panjang maka personel disiagakan dibantu Kepolisian Sektor setempat.?

"Jika situasi sudah mulai aman dan lancar secara bertahap personel kami tarik," tambahnya.

Sebelumnya, pihaknya juga sempat melakukan operasi penertiban penjualan BBM eceran di warung dan kios-kios, para oknum tertentu memanfaatkan situasi bencana untuk meraup keuntungan,bahkan harga BBM eceran jenis premium dan pertalite mencapai Rp50.000/liter

Dalam operasi itu, Polres menyita sejumlah jumlah BBM jenis premium dan pertalite ?yang diisi dalam jerigen dan botol, selanjutnya barang bukti disita dan pelaku dipanggil dipanggil guna dimintai keterangan untuk proses selanjutnya?

Papar dia, pengamanan dilakukan bukan hanya di SPBU melainkan di tempat-tempat lain misalnya simpul perekonomian di kota itu mengantisipasi terjadinya tidakan-tidakan pencurian karena secara berangsur aktivitas perekonomian mulai normal khususnya di pasar-pasar tradisional.

Pasca gempa warga mulai ramai berbelanja di pasar maupun toko-toko untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

"Kami juga memastikan tenda-tenda pengungsian aman dengan melakukan patroli bersama TNI di malam hari untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.***