REI optimistis prospek bisnis perumahan Sulteng membaik

id rei,bencana,gempa,sulteng

REI optimistis prospek bisnis perumahan Sulteng membaik

Pengunjung melihat stand penjualan perumahan pada gelaran "Bursa Rumah Murah 2018" di Atrium Mall Tatura Palu, Kota Palu, Kamis (15/3). Bursa rumah murah ini digelar DPD Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) diikuti puluhan pengembang perumahan. ANTARASulteng/Mohamad Hamzah

Palu (Antaranews Sulteng) - Ketua Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Sulawesi Tengah, Musafir Muhaemin optimistis prospek pembangunan perumahan di kabupaten/kota terdampak bencana di Sulawesi Tengah segera membaik.

"Kami selalu optmistis, namun untuk penjualan untuk tiga bulan ke depan agak melambat, bila dibandingkan sebelum bencana," kata Musafir di Palu, Selasa.

Menurut dia, melambatnya angka penjualan itu disebabkan belum kondusifnya perekonominan daerah, berkurangnya tenaga kerja karena trauma, hingga mereka yang eksodus ke luar Sulteng.

Kata Musafir, saat ini sejumlah pengembang telah kembali melakukan aktivitas pembangunan, khususnya di wilayah yang yang tidak terdampak likuafikasi, seperti di Kalukubula, Kabupaten Sigi dan Kelurahan Tondo, Kota Palu.

Selain itu, sebagian pengembang yang terdampak, telah mengajukan keringanan pembayaran untuk kredit pembiayaan sektor konstruksi ke pihak perbankan.

"Pengembang rumah subsidi, meminta restrukrurisasi kredit pembayaran bunga sampai 6 bulan," katanya.
Kata dia, penundaan itu telah dikomunikasikan dengan pihak perbankan, dan bank menyatakan siap melaksanakan sesuai dengan ketenuan otoritas jasa keuangan (OJK).

"Pihak Bank saat ini sedang menunggu laporan dari pengembang," ujarnya.

Hingga saat ini, kata dia, pengembang yang terdaftar anggota REI Sulteng yang terdampak likuifaksi sekira lima pengembang di antaranya di Keluarah Petobo dan Palupi, Kota Palu serta Desa Jono Oge di Kabupaten Sigi.

Dampak lain dari bencana di Sulteng, dimana sebagian rumah yang belum melakukan ada kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan perbankan, mengalami kerusakan ringan hinga berat.

"Semoga iklim perekonomian dan usaha di Sulteng cepat pulih kembali," harap Musafir.