Pemkot Palu bangun hunian sementara di 24 kelurahan

id huntara,pemkot,palu,gempa

Pemkot Palu bangun hunian sementara di 24 kelurahan

Prajurit TNI AD membangun tenda tempat tinggal terpadu bagi pengungsi terdampak gempa di Loli Saluran, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/10). Palang Merah Indonesia bekerja sama Bulan Sabit Merah Turki mendirikan 350 tenda tempat tinggal terpadu bagi korban terdampak gempa dan tsunami Palu-Donggala. (Antaranews Foto/Syahrul Manda)

Palu (Antaranews Sulteng) - Wali Kota Palu Hidayat menetapkan 24 kelurahan pembangunan rumah hunian sementara (Huntara) untuk korban gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, melalui surat keputusan wali kota nomor 800/031/WK/2018, tertanggal 15 November  2018.

"Banyak warga Palu yang kehilangan tempat tinggal pascabencana dan membutuhkan Huntara," kata Hidayat di Palu, Selasa.

Pembangunan Huntara itu tersebar di 24 kelurahan untuk tujuh kecamatan yakni Kecamatan Tawaili di Keluarahan Pantoloan, Panau, Lambara dan Baiya.

Kecamatan Palu Utara di Keluarah Taipa dan Mamboro. Kecamatan Mantikulore di Kelurahan Layanan Indah, Tondo, Talise Valanguni, Kawatuna dan Lasoani.

Kecamatan Palu Selatan di Kelurahan Petobo dan Tatura Utara. Kecamatan Tatanga di Kelurahan Duyu, Pengawu dan Palupi. Kecamatan Palu Barat di Kelurahan Balaroa.

Kecamatan Ulujadi di Kelurahan Donggala Kodi, Kabonena, Silae, Tipo, Buluri dan Watusampu.

Untuk 24 kelurahan tersebut sebagian besar pembangunan Huntara pada lokasi lapangan sepak bola dan lahan milik warga.

Gubernur Longki Djanggola meminta semua pihak yang hendak membangun Huntara untuk para korban bencana agar berkoordinasi dengan Satgas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Kota Palu.

Gubernur Sulawesi Tengah itu mengatakan bahwa Kementerian PUPR telah memiliki konsep dan perencanaan yang matang terkait pembangunan Huntara tersebut yang mempertimbangkan ketersediaan lahan dan keamanannya dari dampak bencana.

Menurut dia, semua calon lokasi Huntara yang akan diajukan pemerintah Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala kepada Kementerian PUPR, akan dilakukan penelitian apakah tempat tersebut cukup aman dari dampak gempa bumi, tsunami dan likuifaksi. 
 
Tim relawan asal Jawa Tengah sedang bekerja membangun hunian sementara untuk warga korban bencana di Kelurahan Petobo, Jumat (12/10). (Antaranews Sulteng/Ridwan)