Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta rektor untuk mempermudah pengurusan ijazah korban bencana gempa bumi yang melanda wilayah Sulawesi Tengah.
"Kami meminta rektor-rektor untuk mempermudah pengurusan ijazah, untuk memudahkan mereka dalam melamar calon pegawai negeri sipil (CPNS)," ujar Menristekdikti usai penandatanganan nota kesepahaman Perguruan Tinggi Nadhlatul Ulama (PTNU) dan Universitas Terbuka di Jakarta, Rabu.
Sebagian besar korban bencana gempa bumi mengeluhkan tidak bisa ikut melamar CPNS karena ijazah mereka yang raib akibat bencana.
Nasir menambahkan para korban bencana tidak perlu khawatir dengan ijazah mereka, karena semua ijazah berada dalam satu jaringan.
Selain itu, semua ijazah sudah dilakukan penomoran melalui sistem Penomoran Ijazah Nasional (PIN).
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Muhammad Ridwan mengatakan seleksi CPNS di wilayah terdampak gempa di Sulawesi Tengah ditunda hingga 2019.
"Untuk wilayah terdampak bencana alam gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, Panselnas CPNS memutuskan pelaksanaan seleksi CPNS 2018 untuk formasi daerah di Pemprov Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong kemungkinan akan ditunda hingga 2019," ujar Ridwan.
Sementara, untuk kementerian/lembaga yang merencanakan seleksi di wilayah bencana tersebut, data-data pelamar untuk formasi sedang dianalisis oleh pansel instansi maupun panselnas.
Menristekdikti minta Rektor permudah pengurusan ijazah
Kami meminta rektor-rektor untuk mempermudah pengurusan ijazah, untuk memudahkan mereka dalam melamar calon pegawai negeri sipil (CPNS)