BNI-Mandiri percepat pembangunan hunian sementara di Sigi
Sigi/Sulteng (Antaranews Sulteng) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) kini fokus pada percepatan pembangunan 400 hunian sementara (huntara) di Desa Lolu dan Desa Sibalaya, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Tidak hanya huntara yang dilakukan untuk meringankan beban korban bencana di Sulawesi Tengah, BNI dan BUMN lain juga bersinergi untuk membangun fasilitas penunjang hidup lainnya seperti ruang kelas sementara (rukatara), sarana mandi-cuci-kaku (MCK), sarana dan fasilitas air bersih (sumur bor), kata Corporate Secretary BNI Kiryanto menuturkan hal tersebut di Jakarta, Jumat.
Kiryanto menyebutkan Sigi sempat menjadi kawasan terisolasi sehingga aliran bantuan lebih sulit disampaikan ke kawasan tersebut.
Untuk itu, BNI dan Mandiri bertindak cepat membawa bantuan yang menyediakan tempat tinggal sementara korban bencana gempa, tsunami, dan pergerakan tanah (liquifaksi) pada 28 September 2018 itu.
Pada saat bersamaan, BNI juga memastikan pelayanan perbankan terhadap masyarakat di kawasan bencana dapat diberikan secara maksimal.
Hingga saat ini, sebanyak 17 kantor cabang dan kantor cabang pembantu di Kota Palu, Parigi, dan Donggala telah kembali beroperasi.
Untuk tetap memberikan layanan prima, BNI mengerahkan tenaga frontliners dari area Jakarta untuk melayani nasabah di daerah yang terkena bencana. Layanan tersebut juga didukung oleh 97 ATM yang telah kembali online dan 4 unit BNI Layanan Gerak (BLG) yang dikerahkan.
"Bekerja sama dengan BUMN lainnya, BNI berkomitmen untuk mempercepat pemulihan keadaan di daerah bencana, salah satunya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Tidak hanya kebutuhan tempat berlindung, MCK, air minum, dan layanan perbankan, BNI juga mengirimkan relawan dari kaum milenial untuk membantu penyaluran bantuan ke daerah bencana," ujar Kiryanto.
Melalui stafnya yang memiliki latar belakang psikologi, BNI juga menggelar trauma healing dan mental recovery untuk menghibur anak-anak korban bencana.
Selain itu, BNI telah mendirikan Posko kesehatan gratis dan dapur umum di Posko BNI, membagikan air bersih, menyediakan 1.000 nasi bungkus per hari, air mineral, dan makanan instan.
Tidak hanya huntara yang dilakukan untuk meringankan beban korban bencana di Sulawesi Tengah, BNI dan BUMN lain juga bersinergi untuk membangun fasilitas penunjang hidup lainnya seperti ruang kelas sementara (rukatara), sarana mandi-cuci-kaku (MCK), sarana dan fasilitas air bersih (sumur bor), kata Corporate Secretary BNI Kiryanto menuturkan hal tersebut di Jakarta, Jumat.
Kiryanto menyebutkan Sigi sempat menjadi kawasan terisolasi sehingga aliran bantuan lebih sulit disampaikan ke kawasan tersebut.
Untuk itu, BNI dan Mandiri bertindak cepat membawa bantuan yang menyediakan tempat tinggal sementara korban bencana gempa, tsunami, dan pergerakan tanah (liquifaksi) pada 28 September 2018 itu.
Pada saat bersamaan, BNI juga memastikan pelayanan perbankan terhadap masyarakat di kawasan bencana dapat diberikan secara maksimal.
Hingga saat ini, sebanyak 17 kantor cabang dan kantor cabang pembantu di Kota Palu, Parigi, dan Donggala telah kembali beroperasi.
Untuk tetap memberikan layanan prima, BNI mengerahkan tenaga frontliners dari area Jakarta untuk melayani nasabah di daerah yang terkena bencana. Layanan tersebut juga didukung oleh 97 ATM yang telah kembali online dan 4 unit BNI Layanan Gerak (BLG) yang dikerahkan.
"Bekerja sama dengan BUMN lainnya, BNI berkomitmen untuk mempercepat pemulihan keadaan di daerah bencana, salah satunya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Tidak hanya kebutuhan tempat berlindung, MCK, air minum, dan layanan perbankan, BNI juga mengirimkan relawan dari kaum milenial untuk membantu penyaluran bantuan ke daerah bencana," ujar Kiryanto.
Melalui stafnya yang memiliki latar belakang psikologi, BNI juga menggelar trauma healing dan mental recovery untuk menghibur anak-anak korban bencana.
Selain itu, BNI telah mendirikan Posko kesehatan gratis dan dapur umum di Posko BNI, membagikan air bersih, menyediakan 1.000 nasi bungkus per hari, air mineral, dan makanan instan.