jemaat gereja di Palu beribadah di tenda pascagempa

id GEREJA,GEMPA,IBADAH

jemaat gereja di Palu beribadah di tenda pascagempa

Presiden Jokowi saat meninjau reruntuhan Hotel Roa Roa dengan latarbelakang sebuah gereja di halaman hotel tersebut yang tetap berdiri namun belum bisa digunakan untuk beribadah. (Antaranews Sulteng/Puspa Perwitasari)

Palu (Antaranews Sulteng) - Jemaat di kebanyakan gereja di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, masih beribadah di luar gedung dengan menggunakan tenda sederhana karena masih trauma dan gedung tempat beribadah rusak akibat gempa bumi 7,4 pada skala Richter pada 28 September 2018.

Pantauan di sejumlah gereja di Kota Palu, Minggu, jemaat Gereja Bala Keselamatan (BK) Korps II yang terletak di Jalan Kancil, Kelurahan Tatura Selatan, melaksanakan ibadah di halaman dengan menggunakan tenda berukuran 6x8.

Meski sebagian besar jemaat berada di luar tenda, namun kebaktian berjalan dengan khusuk.

Puji-pujian sebagai tanda syukur kepada Tuhan?dinyanyikan jemaat dengan merdu. Selain itu jemaat diberikan kesempatan untuk tampil ke mimbar menyaksikan kebaikan Tuhan dan keselamatan yang diberikanNya.

"Kesaksian ini khusus karena baru saja kita mengalami peristiwa gempa bumi dan tsunami dan banyak sekali pengalaman hidup yang perlu diceriterakan untuk menguatkan dan meneguhkan iman jemaat," kata Ruben, salah seorang pengurus gereja di Kota Palu.

Di Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, pelaksanaan ibadah Minggu sejumlah gereja juga dilakukan di bawah tenda.

"Kita tidak beribadah di dalam gereja, karena kondisi gereja tidak lagi bisa digunakan sebagai tempat ibadah," kata Ros, salah seorang jemaat gereja setempat.

Sudah dua pekan terakhir ini, setiap hari Minggu, jemaaat melalukan kebaktian di luar menggunakan tenda bantuan dari Badan Penanggulan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Sigi.

Gereja yang dibangun dengan menghabiskan anggaran hampir Rp1 miliar tersebut rusak berat diterjang gempa bumi.

Sementara itu para pendeta menyampaikan khotbah yang menguatkan iman para jemaat agar tetap kuat dan tabah menjalani kehidupan pascabencana.

Para pendeta juga memimpin jemaatnya untk berdoa bagi pemerintah dan masyarakat Kota Palu serta semua pihak baik dari dalam maupun luar negeri yang sedang bekerja keras untuk memulihkan situasi Kota Palu.