Korban gempa di Kulawi butuh tenda, jalur darat putus

id kulawi,tenda,jalan putus,terisolir

Korban gempa di Kulawi butuh tenda, jalur darat putus

Tenda tempat tinggal terpadu bagi pengungsi terdampak gempa di Loli Saluran, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/10). Tenda seperti ini diharapkan juga disalurkan kepada korban di Kulawi. (Antyaranews Sulteng/Syahrul)

Sigi (Antaranews Sulteng) - Sejumlah korban gempa di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, sangat membutuhkan bantuan tenda dari pemerintah untuk hunian sementara.

"Tempat berlindung yang ada hanya terpal. Tenda besar hanya untuk dapur umur," kata Nujum, seorang korban gempa dari Desa Laone, Kecamatan Kulawi, Senin.

Tenda yang ada atau yang digunakan korban saat ini, kata dia, hanya terpal. Itupun hanya sebagian warga yang dapat, sebagian tidak.

Saat gempa mengguncang pada 28 September 2018, sebagian besar rumah warga roboh dan sebagian rusak berat.

Karena itu, warga masih tetap di tenda-tenda pengungsian yang hanya menggunakan terpal.

"Bantuan makanan dan air minum, sudah ada. Namun untuk tenda, hanya sebagian yang dapat," ujar Nujum.

Bantuan tenaga medis, untuk penanganan kesehatan korban gempa telah tiba di Kulawi. Hal itu cukup membantu korban di wilayah itu.

Ia mengaku, bahwa aktivitas warga mulai normal untuk wilayah Kecamatan Kulawi. Namun, belum semua korban beraktivitas seperti biasa.

Kulawi selain diguncang gempa, juga diikutkan dengan longsor dan banjir bandang. Beberapa desa terdapat korban jiwa seperti Desa Boladangko, Desa Namo dan Desa Salua.

Dia mengemukakan, akses menuju Kulawi terputus karena longsor. Longsor terjadi di beberapa titik sepanjang jalan menuju Kulawi di jalur pegunungan.

Pemkab Sigi, Pemprov Sulteng terus berupaya untuk membuka akses menuju Kulawi agar masyarakat dapat dievakuasi dan penyaluran bantuan.
 
Jalan raya Palu-Kulawi tertutup total oleh longsor di Desa Salua, Kabupaten Sigi, Sabtu (20/10). Dinas Bina Marga Sulteng sedang melakukan penanganan. (Antaranews Sulteng/Irwan Basir)