Mendikbud tekankan penggunaan kelas darurat hanya sementara

id sekolah

Mendikbud tekankan penggunaan kelas darurat hanya sementara

Mendikbud Muhadjir Effendy. (ANTARAFOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta,  (Antaranews Sulteng) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menekankan bahwa penggunaan kelas darurat untuk kegiatan belajar mengajar di daerah-daerah yang terdampak bencana sifatnya hanya sementara.

"Namanya tenda itu, panas iya. Saya sudah bilang diatur dengan baik, belajar tidak harus di tenda. Tendanya bisa disingkap atau belajar di luar. Jangan harapkan seperti keadaan normal, karena ini darurat, yang sifatnya sementara," katanya usai penandatanganan kerja sama dengan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Jakarta, Selasa.

Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar di tenda sekolah darurat SD Inpres Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (22/10/2018). Pemerintah dan sejumlah BUMN menyediakan tenda untuk digunakan sebagai sekolah darurat bagi para pelajar yang sekolahnya terdampak akibat bencana di Palu pada 28 September 2018. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/aww.)  

Ia mengatakan tenda darurat hanya akan menjadi tempat belajar anak-anak sampai pembangunan kembali sekolah-sekolah yang rusak akibat bencana selesai.

"Sehingga ketika masuk sekolah, tidak susah mengajak mereka ke sekolah untuk belajar," tambah dia.

Kalau belajar di lokasi pengungsian, ia mengatakan, maka anak-anak akan sulit fokus.

Muhadjir menjelaskan pula bahwa normalnya pembangunan kelas dilakukan dua bulan pascabencana.

"Kemarin saya turun ke Sumbawa Barat, dan saya lihat sudah ada pembangunan sekolah baru. Pembangunannya tidak sulit karena menggunakan metode bongkar pasang," katanya.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu menjelaskan saat ini sudah ada 200 tenda bantuan dari UNICEF di Palu, Sulawesi Tengah. Sebanyak 250 tenda lagi sedang berada dalam perjalanan menuju Palu. Tenda-tenda itu akan menjadi kelas-kelas darurat bagi murid-murid di daerah terdampak bencana.
 

Sejumlah pelajar mengikuti kegiatan belajar di tenda darurat halaman SMP Negeri 1 Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (10/10). Meskipun belum sepenuhnya pulih dari dampak gempa dan tsunami, namun sejumlah sekolah di Palu sudah memulai aktivitas belajar mengajar. (Antaranews Sulteng/Basri Marzuki) (Antaranews Sulteng/Basri Marzuki/)