Kapolda Sulteng: situasi Morowali kondusif

id Bahodopi,Morowali,kapolda

Kapolda Sulteng: situasi Morowali kondusif

Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ermy Widiyatno (Antaranews Sulteng/Humas Polda Sulteng) (Antaranews Sulteng/Humas Polda Sulteng/)

Kapolda: untuk sementara ini aman setelah pertemuan tadi siang.
Palu (Antaranews Sulteng) - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ermy Widiyatno mengatakan bahwa situasi keamanan di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, tetap terkendali, pascabentrok antarkelompok masyarakat berbeda suku di Bahodopi, Sabtu (27/8).

"Sementara ini kondusif setelah pertemuan siang tadi," kata Kapolda kepada Antara melalui pesan Whatsapp dari Bahodopi, sekitar 600 kilometer tenggara Kota Palu, Minggu malam.

Kapolda langsung terbang dengan helikopter ke Bahodopi, Minggu pagi, setelah mendapat laporan soal eskalasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat setelah ratusan warga dari dua kelompok masyarakat saling serang mengakibatkan sejumlah orang luka-luka.

Keterangan yang dikumpulkan Antara dari Bahodopi menyebutkan banyak sekali warga meninggalkan kediaman mereka dan mencari perlindungan di tempat-tempat aman, bahkan banyak tidak sedikit yang keluar dari kecamatan itu dengan pengawalan aparat keamanan.

Belum ada penjelasan resmi dari pihak kepolisian mengenai peristiwa ini, namun sumber-sumber menyebutkan bahwa perkelahian bernuansa SARA antara dua kelompok masyarakat ini berawal dari keributan di sebuah cafe beberapa hari sebelumnya.

Saat itu datang camat setempat, namun kedatangannya membuat salah satu kelompok masyarakat terpicu kemarahannya sehingga kelompok menuntut camat meminta maaf. Setelah camat meminta maaf, kelompok lainnya malah berang, sehingga kedua kelompok tersulut emosi dan saling menyerang.

Pada Minggu pagi, salah satu kelompok masyarakat dilaporkan memblokir jalan raya di daerah itu sehingga ribuan karyawan tambang nikel tidak bisa menuju atau kembali dari tempat bekerja, demikian pula arus lalulintas trans Sulawesi dari Sulteng ke Sultra tidak bisa bergerak.

Pada Minggu siang, jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkompimda) setempat bersama pemerintah kecamatan, kepala-kepala desa dan tokoh-tokoh masyarakat dan agama setempat telah melakukan pertemuan dan sepakat untuk berdamai.

"Setelah naskah perdamaian ini ditandatatangani bersama dan masih ada warga yang melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum, maka akan dilakukan proses hukum sesuai ketentuan berlaku," demikian salah satu dari enam butir kesepakatan damai itu.

Kedua belah pihak sepakat bahwa terhadap masyarakat dari daerah lain yang masuk wilayah Kecamatan Bahodopi dan melakukan tindakan anarkis, segera dipulangkan.

Masyarakat Bahodopi bersedia menerima kesepakatan perdamaian dengan catatan bahwa masyarakat dari daerah lain yang terlibat dalam pertikaian pada Sabtu (27/10) harus segera dipulangkan ke daerah asalnya.

Aparat penegak hukum juga akan menertibkan cafe-cafe yang kini menjamur di daerah indusyri pertambangan nikel itu.