Pemda Sulteng-IFRC perkuat pemenuhan kebutuhan korban bencana

id PMI Sulteng,FIRC

Pemda Sulteng-IFRC perkuat pemenuhan kebutuhan korban bencana

Sekjen IFRC dan Sekdaprov Sulteng foto bersama usai bertemu di Palu, Selasa (6/11) (Antaranews Sulteng/Arsyandi)

Palu (Antaranews Sulteng)- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Federasi  Palang Merah Internasional (IFRC) akan memperkuat hubungan kerja sama demi melayani dan memenuhi kebutuhan korban bencana gempa bumi, tsunami dan lukuifaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.

Dalam pertemuan antara IFRC dan Pemprov Sulteng di ruang kerja Sekretaris Daerah  (Sekda) Hidayat Lamakarate, Selasa siang, Sekjen IFRC Elhadj As Sy 
mengatakan IFRC lewat Palang Merah Indonesia (PMI) tengah menyelesaikan pembangunan base camp IFRC Sulteng.

Base camp IFRC Sulteng tersebut berada di Kota Palu tepatnya di Jalan Garuda. Nantinya seluruh kegiatan kepalang merahan yang berhubungan dengan pelayanan dan pemenuhan akan pengungsi langsung dikendalikan dari situ.

"Kami siap mendukung penuh dari PMI untuk korban bencana Palu, Sigi dan Donggala. Kami bangga dapat membantu dan menolong para korban sehingga kami mendirikan cabang IFRC di Palu yang langsung dikomando dari PMI pusat di Jakarta," ujar Elhadj di depan Sekda Sulteng Hidayat Lamakarate.

Elhadj menjelaskan bantuan yang telah disalurakan PMI sejak berada di Palu pada  hari ketiga usai gempa, tsunami dan likuifaksi merupakan bantuan dari palang merah berbagai negara. 

"Ada berbagai palang merah dari seluruh dunia yang datang untuk membantu yang saya tidak bisa ucapkan satu persatu namanya. Ada palng merah dari Australia, Italia, Turki dan sebagainya. Kami siap memberikan dukungan penuh," kata Elhadj.

Sementara itu Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia (PMI)  pusat Sumarsono mengatakan PMI adalah organisasi internasional yang ada di setiap negara.

PMI sendiri, kata Sumarsono, menghimpun, menerima dan mengelola dana bantuan baik berupa uang maupun logistik yang diperoleh dari palang merah dari berbagai negara maupun dari para donatur dari seluruh dunia. 

Dana yang diperoleh kemudian dikelola untuk melayani dan memenuhi kebutuhan diantaranya korban bencana di Palu, Sigi dan Donggala.

"Federasai Palang Merah Internaional bekerja sama dengan PMI pusat telah menyelesaiakn pembangunan base camp dalam rangka untuk menanganai dan melayani korban bencana di sini," jelas Sumarsono.

Semantara itu Sekda yang juga Ketua PMI Sulteng Hidayat Lamakarate menyebut hingga saat ini masih banyak pengungsi yang kekurangan sejumlah kebutuhan pokok. Olehnya lewat kesempatan itu Hidayat berharap IFRC, PMI dan Pemprov Sulteng dapat berjibaku untuk memenuhi hajat hidup para korban khusunya yang sampai detik ini berada masih mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.

"Masih banyak laporan yang kami terima kalau pengungsi sangat membutuhkan MCK (toilet), tangki besi dengan air bersih siap minum dan obat-obatan. Saya berharap kita semua dapat segera memenuhi kebutuhan tersebut," harap Hidayat.

Untuk air bersih, Hidayat mengatakan saat ini PMI Sulteng dibantu sebanyak 21 mobil  tangki pengangkut air bersih. Mobil tangki tersebut diharapkan dapat terus siap untuk menyalurkan air bersih ke titik-titik pengungsian yang memiliki sumur suntik.

"Ada juga bantuan berupa alat suling air bersih dari Perancis dan PMI Sulteng dipercaya untuk mengelola alat itu nanti,"ucap Hidayat.

Dalam pertemuan tersebut Hidayat mengungkapkan rasa syukur dan ucapan terimakasih dari PMI pusat dan palang erah dari berbagai negara yang telah tulus dan ikhlas melayani dan membantu para korban bencana.