Wali Kota Palu perintahkan pembersihan puing-puing bangunan

id sekkot palu,puing-puing,dinas lingkungan hidup,bpbd palu

Wali Kota Palu perintahkan pembersihan puing-puing bangunan

Seorang warga dan anaknya menonton kegiatan alat-alat berat membersihkan pepohonan yang tumbang akibat gempa dan tsunami di kawasan Anjungan Nusantara, Pantai Talise Palu, Selasa (16/10) (Antara/Rolex Malaha)

Palu (Antaranews Sulteng) - Wali Kota Palu menginstrusikan Dinas Lingkungan Hidup untuk membersihkan puing-puing bangunan dan pagar-pagar tembok yang runtuh akibat bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang meluluhlantakkan Kota Palu pada 28 September 2018.

"Saya minta sekitar 140 tenaga kebersihan kontrak yang direkrut DLH (Dinas Lingkungan Hidup) itu agar membersihkan puing-puing bangunan yang tampak masih banyak berserakan di berbagai wilayah di Palu," ujar Sekretaris Kota Palu yang juga Sekretaris Pos Komando Transisi Darurat ke Pemulihan Kota Palu Asri dalam rapat evaluasi penanganan korban bencana Palu di halaman Kantor Wali Kota Palu , Kamis.

Menurut Asri , puing-puing bangunan yang berserakan tampak menganggu kenyamanan pengendara yang melintas dan warga serta menggangu keindahan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu sebagai daerah yang disebut memiliki keindahan empat dimensi itu.

Dalam rapat yang dipimpin Komandan Pos Komando Transisi Darurat ke Pemulihan yakni Komandan Kodim 1306 Donggala Letkol Kav I  Made Maha Yudhika, Asri meminta 140 petugas kebersihan itu secepatnya dapat ditugaskan untuk memberikan puing-puing bangunan yang masih tersisa dan dibantu alat berat yang ada.

"Sebelumnya, mereka (petugas kebersihan kontrak) itu memprioritaskan pembersihan lokasi pengungsian  di titik-titik pengungsian yang ada. Besok mereka sudah harus mulai ditugaskan untuk membersihkan puing-puing bangunan dengan dibantu petugas DLH lainnya," pinta Asri .

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu Presly Tampolubolon mengatakan saat ini pihaknya juga tengah fokus membersihkan wajah Kota Palu dari puing-puing reruntuhan bangunan terutama yang masih berserakan di bahu maupun badan jalan.

"Puing-puing bangunan yang runtuh itu sangat mengganggu pengguna jalan yang melintas sehingga saat ini kita juga fokus untuk membersihkan puing-puing tersebut selain kita juga tengah fokus memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi yang sampai sekarang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian dan huntara," kata Presly.

Presly berharap pembersihan jalanan dan wilayah Palu dari puing-puing reruntuhan bangunan dapat selesai dalam waktu dekat sehingga jalan-jalan di Palu dapat dimanfaatkan seperti semula.
 
Dua alat berat Kementerian PUPR membuka jalan yang tertimbun lumpur, bangunan dan pepohonan sekaligus membuka akses jalan pascagempa bumi dan tsunami yang melanda Palu-Sigi-Donggala pada 28 September 2018. (Antara/Rolex Malaha)