IAIN Palu butuh Rp117 Miliar untuk revitalisasi kampus pascagempa

id IAIN PALU,IAIN,TSUNAMI,GEMPA

IAIN Palu butuh Rp117 Miliar untuk revitalisasi kampus pascagempa

Menteri Riset, Tekhnologi dan Perguruan Tinggi Mohammad Nasir menerima cendramata dari Rektor IAIN Palu Prof Sagaf S Pettalongi usai memberi kuliah tentang "Peran perguruan tinggi menuju revolusi industri 4", di IAIN Palu, Kamis 8 November 2018. (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)

Palu (Antaranews Sulteng) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, membutuhkan anggaran senilai Rp117 miliar untuk revitalisasi perguruan tinggi tersebut guna memulihkan peran dan fungsinya pascagempa dan tsunami menghantam kampus berlokasi di tepi pantai Teluk Palu itu.

"Biaya untuk kebutuhan rekonstruksi IAIN Palu pascabencana sekitar Rp117 miliar," ucap Kepala Sub Bagian Keuangan IAIN Palu Ahdar, di Palu, Jumat.

Kebutuhan biaya itu untuk rekonstruksi 34 item terdiri atas gedung rektorat, gedung L Fakultas Syariah, BAAK, student center, ruang dosen, laboratorium terpadu, gedung kuliah tarbiyah, gedung dekanat tarbiyah, gedung kuliah dan dekanat Ushuluddin. Kemudian, gedung pascasarjana, aula, gedung kuliah dan dekanat fakultas syariah, gedung kuliah dan dekanat fakultas dakwah, gedung lab bahasa dan komputer, gedung perpustakaan, gedung garasi bus kampus.

Gedung M, gudang peralatan, gedung smooking area, gudang arsip, gedung garasi 2 bus kampus, rumah genset, Masjid Al-Abrar IAIN Palu, gedung koperasi, kantin, gedung radio kampus, pos jaga depan aula, pos jaga depan auditorium, pos jaga depan rektorat, serta sarana prasarana pendukung kampus IAIN Palu (perhitungan lump sump).  

Kebutuhan biaya untuk revitalisasi kampus itu, telah disampaikan kepada pemerintah pusat lewat Kementerian Agama di Jakarta. 

"Rektor telah menyampaikan atau mempresentasikan kebutuhan IAIN Palu pascabencana kepada Kementerian Agama di Jakarta," ujar Kepala Biro IAIN Palu Ramang.

Saat ini perkuliahan dan pelayanan birokrasi kepada mahasiswa sebagian berlangsung di tenda-tenda yang terpasang diluar bangunan gedung. Perkuliahan semester ganjil berlangsung di tenda-tenda yang dibangun bantuan dari Baznas Pusat, Kementerian Agama dan BNPB.

Selain di tenda-tenda, mahasiswa juga menimba ilmu dengan dosen-nya di teras-teras gedung fakultas di lingkungan perguruan tinggi itu.

Pascagempa dan tsunami menghantam perguruan tinggi tersebut yang memporak-porandakan bangunan gedung perguruan tinggi itu, IAIN Palu mengubah sistem perkuliahan.

Dalam surat edaran Rektor IAIN Palu Nomor: 43/In.13/HK.00.7/05/2018 tentang pelaksanaan perkuliahan pascagempa, likuifaksi dan tsunami di Kota Palu, Sigi dan Donggala, pelaksanaan perkuliahan semester ganjil 2018/2019 dalam bentuk semester pendek dengan jumlah pertemuan delapan kali.

Selanjutnya dalam pelaksanaan perkuliahan tersebut pertemuan maksimal empat kali dengan mahasiswa dan pertemuan selanjutnya dalam bentuk penugasan baik tugas terstruktur maupun mandiri dan atau cara lain sesuai ketentuan yang berlaku.

Edaran itu juga meminta kepada setiap dosen menandatangani dan mengisi absen setiap perkuliahan, kemudian Rektor IAIN Palu Prof Sagaf S Pettalongi dalam edaran itu juga meminta kepada unsur yang mendukung terlaksananya perkuliahan untuk melakukan koordinasi.

Baca juga: Ribuan kursi IAIN Palu rusak diterjang tsunami
Baca juga: IAIN Palu mulai perkuliahan semester ganjil pascatsunami
Baca juga: Penjarah hamburkan ijazah alumni IAIN pascatsunami

 
Beberapa mahasiswa dan salah seorang dosen IAIN Palu mencari buku dibalik tumpukan lumpur dan material pascatsunami menerjang kampus tersebut, Selasa. (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)