Pelaku usaha Palu jamin ketersediaan bahan pokok

id ukm,palu

Pelaku usaha Palu jamin ketersediaan bahan pokok

Account Officer PT. (Persero) Jamsostek Cabang Sulteng Tika Setiati saat mengunjungi toko Krisna Karya milik Ir Made Mulyawan di Palu, Rabu. Made adalah UKM penerima pinjaman Jamsostek yang kini menjadi jutawan. (ANTARANews/Rolex Malaha)

Palu, (Antaranews Sulteng) - Sejumlah pelaku usaha di Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjamin ketersediaan berbagai jenis bahan kebutuhan pokok di pasaran, meski permintaan dipastikan akan meningkat signifikan menghadapi Natal dan Tahun Baru.

Hi Suleman, seorang pelaku usaha di Palu, Jumat, mengatakan bahwa masih memiliki stok beberapa komoditas pangan seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng dalam jumlah memadai.

"Kalaupun mulai menipis, langsung mendatangkan dalam jumlah memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.

Selama ini, beras yang dijual di pasaran selain dari produksi lokal, juga dari luar seperti Sulsel.

Sementara itu, minyak goreng dan gula pasir dari Surabaya dan Makassar.

Hal senada disampaikan Jemmy, salah seorang distributor gula dan tepung terigu, bahwa dirinya masih memiliki stok kebutuhan pokok tersebut dalam jumlah memadai.

"Saya masih punya stok gula dan tepung di gudang mencapai ribuan ton," kata dia.

Karena itu, tidak ada alasan bagi pedagang untuk menaikkan harga, sebab stok cukup banyak dan harga di tingkat distributor tidak naik.

"Kalau harga naik, berarti itu karena tindakan pengecer sendiri menaikan sepihak," ujarnya.

Dia juga mengatakan baru saja rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait di lingkungan Pemprov Sulteng untuk membahas distribusi barang/bahan kebutuhan pokok.

Memang pada awal-awal pascabencana gempa dan tsunami, pasokan dan distribusi berbagai barang/bahan kebutuhan pokok dan lainnya sempat mengalamai hambatan.

Tetapi sekarang pasokan dan distribusi barang/bahan pangan dan komoditas strategis lain sudah kembali normal.

Pasar-pasar semakin ramai. Begitu pula pusat perekonomian lainnya, termasuk kios/toko sudah banyak yang buka dan hal ini tentu akan berpengaruh besar terhadap pemulihan ekonomi di Kota Palu, Ibu Kota Sulteng, dan daerah terdampak bencana alam lainnya di provinsi ini.