Presiden ajak masyarakat hijrah dari ujaran kebencian

id jokowi,presiden

Presiden ajak masyarakat hijrah dari ujaran kebencian

Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo berdiskusi dengan masyarakat kreatif Bandung di Simpul Space, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/11/2018). Selain meninjau produk kreatif, Capres Joko Widodo juga berdialog dengan masyarakat kreatif Bandung dalam upaya mengembangkan ekonomi digital. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.)

Hijrah dari ujaran-ujaran kebencian kepada ujaran kebenaran. Hijrah dari pesimisme ke optimisme. Hijrah ke hal-hal yang konsumtif ke hal-hal yang produktif. Karena inilah yang diperlukan bangsa kita Indonesia

Bandung, Jabar,  (Antaranews Sulteng) - Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak menggunakan lagi ujaran kebencian dan berhijrah ke ujaran kebenaran.

"Hijrah dari ujaran-ujaran kebencian kepada ujaran kebenaran. Hijrah dari pesimisme ke optimisme. Hijrah ke hal-hal yang konsumtif ke hal-hal yang produktif. Karena inilah yang diperlukan bangsa kita Indonesia," kata Presiden dalam sambutannya saat penganugerahan Pini Sepuh dari Paguyuban Pasundan di Bandung, Jawa Barat pada Minggu.

Menurut Presiden, masyarakat harus menghindari penyebaran isu fitnah dan ujaran kebencian di media sosial.

Kepala Negara juga mengingatkan masyarakat jangan sampai terpecah belah karena isu fitnah yang disebarkan saat pemilihan presiden.

Dia juga menyampaikan masih ada masyarakat yang percaya jika dirinya terkait dengan PKI.
 

Presiden Joko Widodo (kanan) berfoto bersama warga saat melakukan kunjungan di "Car Free Day" Bandung, Jawa Barat, Minggu (11/11/2018). Dalam kunjungan hari kedua di Bandung, presiden menyempatkan hadir di tengah warga setelah sebelumnya memeriksa harga pangan di Pasar Cihaurgeulis, Bandung. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz.)


"Jangan sampai isu-isu yang sudah lama masih ada gara-gara misalnya, ini Pilihan Presiden, yang sering ada di media sosial diramaikan Presiden Jokowi itu PKI. Masih (ada) sampai sekarang," ujar Presiden.

Menurut dia, survei terakhir yang dilakukan mencatat masih sekitar 6 persen masyarakat Indonesia yang percaya fitnah bahwa Presiden terkait PKI.

"Bisa tanya ke masjid dekat rumah saya, ada LDII di Solo, ada NU di Solo, Muhammadiyah ada di Solo, Persis ada di Solo, Al Irsyad ada di Solo, FPI ada di Solo. Ya tanya masjid di rumah kita. Keluarga saya muslim, bapak ibu saya muslim, kakek nenek saya muslim," tegas Jokowi.

Presiden telah menerima penganugerahan Pini Sepuh dari Paguyuban Pasundan.

Anugerah tersebut diberikan dengan penyematan pin kujang emas dan pemberian cinderamata berupa kujang.