Kemenag : madrasah sulit hadapi semester pascabencana

id Ma`sum Rumi

Kemenag : madrasah sulit hadapi semester pascabencana

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palu H.Ma'sum Rumi (tengah) (https://sulteng2.kemenag.go.id/Awal Bakka)

Iya, karena banyak hal yang perlu disiapkan sebelum pelaksanaan semester, mulai dari soal, kertas dan sebagainya
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Kementerian Agama Kota Palu, Sulawesi Tengah, menyatakan sejumlah madrasah mengalami kesulitan menghadapi kegiatan semester pascabencana gempa, likuifaksi dan tsunami yang menerjang daerah itu.

"Iya, karena banyak hal yang perlu disiapkan sebelum pelaksanaan semester, mulai dari soal, kertas dan sebagainya," kata Kepala Kemenag Kota Palu Ma`sum Rumi terkait proses belajar mengajar di madrasah pascabencana, di Palu, Senin.

Saat bencana gempa, likuifaksi dan tsunami menghantam Kota Palu pada Jumat 28 September 2018 petang, tercatat sekitar 50 persen madrasah semua tingkatan rusak.

Bahkan, kata Ma`sum Rumi, sebanyak 68 madrasah swasta di bawah naungan Kemenag Palu juga rusak, sebagian roboh.

Saat ini proses belajar mengajar di luar gedung.

Karena itu, sebut dia, madrasah mulai dari tingkat ibtidaiyah hingga aliyah mengalama kesulitan menghadapi semester.

Pelaksaan semester itu sendiri, urai dia, bagi madrasah aliyah akan berlangsung di akhir November 2018.

Sementara untuk madrasyah ibtidaiyah dan tsanawiyah akan berlangsung di awal Desember 2018, di Kota Palu.

"Problemnya yaitu pengadaan kertas soal dan lembar jawaban. Kemudian, guru harus menyusul soal, serta ketersediaan ruangan ujian," ujar dia.

Faktor lain, kata dia, pembiayaan untuk pelaksanaan semester di semua madrasah di Palu, pascabencana meningkat.

Namun demikian, Kemenag Palu tetap berusaha agar pelaksanaan semester di semua madrasah dapat berjalan dengan baik.(T.KR-HJJ)