Israel, Palestina bertempur sengit sejak perang 2014

id israel, palestina

Israel, Palestina bertempur sengit sejak perang 2014

Tentara Israel berdiri di samping pengangkut personel lapis baja (APC) di sebuah ladang di Israel selatan, dekat perbatasan dengan Gaza 13 November 2018. (reuters/Amir Cohen)

Gaza/Jerusalem, (Antaranews Sulteng) - Israel melancarkan serangan udara lagi atas Jalur Gaza pada Selasa sementara Palestina membalas dengan menembakkan roket ke wilayah Israel.

Pertempuran paling sengit sejak 2014 itu -yang telah membunuh enam orang Palestina, lima di antaranya petempur, dan seorang pria Palestina di Israel sejak Senin- mengancam menggagalkan usaha Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mesir dan Qatar untuk menengahi gencatan senjata jangka panjang di wilayah kantung berpenduduk padat dan miskin itu.

Hamas, gerakan Islami dominan di Gaza, dan unsur bersenjata lain menembakkan lebih dari 400 roket atau bom mortir melintasi perbatasan, yang dipagar tembok, setelah melancarkan serangan peluru kendali pada Senin atas satu bus, yang mencederai seorang prajurit Israel, kata militer.

Serangan tersebut adalah yang paling ganas sejak perang Gaza tujuh-pekan pada 2014 antara Israel dan pejuang Gaza. Hamas menyatakan membalas aksi komando Israel di Gaza, yang membunuh satu di antara beberapa panglimanya dan enam pria bersenjata lain pada Ahad. Seorang kolonel Israel juga gugur dalam kejadian itu.

Di kota Gaza, orang-orang berkumpul di depan tumpukan puing yang sebelumnya bangunan berlantai. Bangunan itu bersebelahan dengan gedung lima-lantai yang masih berdiri setelah serangan udara tersebut.

Di kota pesisir Israel, Ashkelon, video yang diambil warga menunjukkan seorang wanita berdarah, tergeletak di puing-puing apartemen dan tertutup debu. Wanita itu dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan luka parah.

Jasad seorang pria, yang terbunuh ketika satu roket menghantam rumah, berada dekat wanita itu. Pejabat mengidentifikasi pria itu adalah orang Palestina dari Hahoul di Tepi Barat, yang dijajah Israel. Radio Israel mengatakan ia memiliki izin untuk bekerja di Israel.