Conference Board: ekonomi global diperkirakan tumbuh 3,1 persen awal 2019

id ced

Conference Board: ekonomi global diperkirakan tumbuh 3,1 persen awal 2019

Conference Board (conference-board.org)

Perekonomian global akan tetap kuat selama setengah tahun ke depan - tanpa tanda-tanda penurunan - dengan asumsi tidak ada gangguan kebijakan besar seperti meluasnya eskalasi dalam tarif pada perdagangan
New York,  (Antaranews Sulteng) - Perekonomian global diproyeksikan akan meningkat lebih dari tiga persen pada awal 2019, dengan pertumbuhan menunjukkan tanda-tanda memuncak terutama di negara-negara kawasan Euro dan "emerging markets", kata sebuah lembaga riset AS.

Pertumbuhan ekonomi dunia, yang berdiri di 3,2 persen untuk 2018, akan sedikit turun menjadi 3,1 persen pada 2019, menurut Prospek Ekonomi Global terbaru dari Conference Board yang berbasis di New York.

"Perekonomian global akan tetap kuat selama setengah tahun ke depan - tanpa tanda-tanda penurunan - dengan asumsi tidak ada gangguan kebijakan besar seperti meluasnya eskalasi dalam tarif pada perdagangan," kata Bart van Ark, kepala ekonom dari Conference Board.

"Tapi siklus bisnis semakin matang di sebagian besar ekonomi dan tingkat pertumbuhan secara bertahap kembali ke tren yang lebih lambat dalam jangka menengah," katanya, menambahkan bahwa pertumbuhan yang lebih lambat dari pasokan tenaga kerja dan proyeksi pertumbuhan produktivitas yang moderat adalah perhatian utama.

Laporan ini memberikan proyeksi untuk pertumbuhan output ekonomi dunia, termasuk 11 wilayah utama dan perkiraan individu untuk 33 negara mapan dan 36 negara emerging market untuk 2019-2023 dan 2024-2028.

Negara-negara mapan diperkirakan tumbuh sebesar 2,4 persen pada 2019, tidak berubah dari 2018, meskipun dengan perbedaan yang signifikan di seluruh kawasan, kata laporan itu.

Kelompok riset itu memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh pada 3,2 persen pada 2019 dari 3,1 persen tahun ini, sebelum kembali ke potensi jangka panjang hanya di atas dua persen.

"Pertumbuhan jangka pendek tetap kuat didukung stimulus fiskal serta kepercayaan bisnis dan konsumen yang kuat. Hal ini akan memudar pada 2019 dengan meningkatnya suku bunga, karena stimulus fiskal akan terus berjalan serta hambatan tenaga kerja dan kapasitas menjadi lebih jelas," kata laporan itu.

Ekonomi Eropa diperkirakan tumbuh 1,9 persen dalam rata-rata pada 2019, turun dari 2,1 persen pada 2018 dan 2,4 persen pada 2017.

"Perlambatan sebagian besar adalah akibat perdagangan global yang lebih lemah dalam jangka pendek," kata Conference Board, dan dari perspektif jangka panjang, faktor sisi penawaran seperti tenaga kerja, modal dan produktivitas akan mendorong tingkat pertumbuhan turun menuju 1,4 persen dalam dekade berikutnya.

Negara-negara emerging markets, di sisi lain, diproyeksikan akan tumbuh 3,7 persen pada 2019, sedikit turun dari 2018 tetapi lebih tinggi daripada negara-negara mapan.