Perawat Dapat Bantu Tingkatkan Angka Vaksinasi

id perawat, vaksinasi

      Perawat Dapat Bantu Tingkatkan Angka Vaksinasi

Washington - Makin banyak orang yang berusia lanjut dan orang dewasa yang beresiko memperoleh vaksinasi influenza dan pneumonia ketika suntikan dikoordinasikan dan diberikan oleh perawat, bukan dokter, kata satu studi Amerika Utara.

Para peneliti, yang hasil mereka disajikan di Annals of Family Medicine, mengatakan perubahan itu berkaitan dengan 44 persen peningkatan pada kesempatan pasien memperoleh suntikan influenza dan lebih dari dua kali lipat kemungkinan mereka memperoleh vaksin untuk radang paru-paru.

US Center for Disease Control and Prevention menyarankan semua orang dewasa dan anak-anak diberi vaksinasi setiap tahun.

Orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun dan mereka yang menderita kondisi kronis tertentu mesti memperoleh apa yang disebut pneumococcal vaccine, begitu juga dengan anak kecil.

Belum lama ini ada upaya untuk melibatkan perawat kesehatan masyarakat dan farmasi dalam pemberian vaksin, kendati kebijakan beragam antar-negara bagian, kata Jeffrey Johnson, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin. Johnson terlibat dalam studi tersebut.

Ia mengatakan pengalihan tanggung jawab ke non-dokter mungkin sangat membantu bagi orang yang menderita penyakit kronis.

"Dokter keluarga memiliki semua tanggung jawab untuk merawat pasien, dan orang yang menderita diabets, misalnya, datang dan keprihatinan pertama mereka ialah gula darah mereka dan tekanan darah mereka. Dalam waktu cepat, waktu konsultasi berakhir," kata Johnson, dari University of Alberta di Edmonton, Kanada.

"Namun seorang perawat di tempat perawatan pertama, (vaksinasi dan perawatan pencegahan lain) mungkin menjadi yang pertama yang bertanggungjawab untuk itu. Buktinya, kami kira, dengan jelas memperlihatkan pengalihan tanggung jawab dan kemampuan kepada orang yang bukan dokter ... Itu berhasil."

Tim penelitian Johnson menganalisis 77 studi mengenai keberhasilan insentif keuangan, jangkauan pasien dan strategi lain guna meningkatkan angka vaksinasi, terutama, bagi influenza dan pneumoni. (ANTARA/Reuters)