Napoli Naik Ke Urutan Kedua, Inter Kalah 0-1 Di Parma

id napoli, parma, liga italia

Napoli Naik Ke Urutan Kedua, Inter Kalah 0-1 Di Parma

Ilustrasi (antaranews)

Milan, (antarasulteng.com) - Napoli naik ke urutan kedua  klasemen kompetisi Liga Italia (Serie A), akibat gol tunggal yang dicetak Marek Hamsik dalam laga 1-0 di kandang tim kecil Cagliari, sedangkan klub yang mengincar gelar juara Inter Milan menderita kalah 0-1 di Parma pada pertandingan lain Senin malam.  
Napoli terpaut dua poin dari tim puncak Juventus setelah Marek Hamsik mencetak gol pada babak kedua, sehingga mereka melompati Inter Milan yang kalah setelah mendapat gebrakan dari Nicola Sansone.  
Juventus, yang kalah 0-1 di AC Milan, Minggu, mengantongi 32 poin dari 14 pertandingan sedangkan Napoli mengoleksi 30 poin di atas Fiorentina dan Inter yang selevel dengan 28 poin.  
Napoli, tanpa diperkuat striker yang sedang dihukum Edinson Cavani dan pemain cedera Goran Pandev, bekerja keras menahan serangan Cagliari, namun gol tunggal Hamsik menit ke-73 cukup bagi mereka untuk membawa pulang tiga poin. 

Tim tamu kelihatan bermain datar, kendati striker muda Lorenzo Insigne nyaris mencetak gol pada kedua babak, pertama membentuk tiang gawang dan kedua menyusur ke pojok di luar mulut gawang.  
Cagliari meminta dilakukan tendangan penalti ketika Alessandro menjatuhkan pemain tengah Daniele Conti, tapi akhirnya hanya dilakukan tendangan pojok dan bola dari kaki Thiago Ribeiro membentuk tiang gawang sebelum turun minum. 

Napoli mendapat serangan hebat pada babak kedua, tetapi mampu menyarangkan bola ketika Juan Zuniga berlari ke dekat kotak penalti pada babak ke-72 dan meneruskan bola kepada Hamsik yang berhasil menjebol gawang Michael Agazzi, kendati Cagliari memprotes karena pemain Slowakia itu kelihatannya dalam posisi "offside".  
"Pertandingan amat sulit, tapi sudah melakukan yang terbaik," kata pelatih Napoli Walter Mazzarri kepada Sky Italia.

"Kami sempat kepayahan pada babak kedua, tapi secara keseluruhan saya memuji tim saya," katanya.  
Ketika menyinggung kemungkinan timnya meraih gelar juara Seri A, ia mengatakan, "Saya tidak berpikir tentang gelar. Kita akan melihat di mana posisi kami pada akhir musim kompetisi ini."  
 
Inter kalah  
Penampilan Inter yang menurun belakangan ini, sehingga mereka kalah di Atalanta dan seri di Cagliari, tetap masih belum dapat memperbaiki performa di Parma,- yang naik ke urutan ketujuh dengan simpanan 20 poin.  
Menambah nestapa tim Nerazzurri itu, mereka tidak diperkuat pemain kreatif Antonio Cassano sedangkan iklim di sekeliling Wesley Sneijder kelihatannya kurang mendukung, karena warga Belanda itu diminta agar menerima pengurangan gajinya. 

Pelatih Antonio Stramaccioni menyebut "lapar dan ketabahan"
menjadi kekuatan tim itu tapi sebaliknya, Inter kelihatan jinak dan lelah, berjuang keras menjaga lini tengah dan beberapa kali membuagn bola ke arah pemain Parma.  
Tim tuan rumah lebih banyak menguasai bola pada babak pertama tetapi tidak berhasil memenuhi target mereka, sedangkan penjaga gawang Inter Samir Handanovic dengan tangkas menjinakkan tendangan Amauri, juga berhasil memblok tendangan Jonathan Biabiany dan Gabriel Paletta.

Parma memimpin pada menit ke-75 ketika Sansone berlari sekitar 40 meter, melewati dua pemain bertahan lawan, sebelum menjebloskan bola menggunakan tendangan kaki kanan, melewati Handanovic.  
Inter mencoba menyamakan kedudukan, dengan menurunkan pemain cadangan Coutinho, menggantikan Ricardo Alvarez, yang bekerja sama dengan Milito sebelum mencoba penjaga gawang Parma, Antonio Mirante. 

Parma, yang berjuang keras menemukan permainan konsisten dan belum terkalahkan di kandang, menunjukkan permainan dengan semangat tinggi dan konsentrasi, membuat lawan selalu frustrasi.  
"Ini merupakan penampilan terburuk kami pada babak kedua musim ini," kata Stramaccioni kepada Sky Italia.

"Biasanya kami semakin baik pada babak kedua, tetapi malam ini hal itu tidak terjadi. Saya tidak mengerti, apakah ini karena masalah fisik," katanya.  
"Saya tidak habis pikir mengapa Sansone dapat menciptakan gol dengan cara seperti itu. Ia berlari sekitar 50 meter dengan tidak ada pengawalan sama sekali," katanya.  
"Kini kami hanya mendapatkan satu poin dalam tiga pertandingan. Kami tentu saja marah, tapi ini bukan masalah perorangan. Ini kesalahan saya," diakuinya.  
Pelatih Parma yang wajahnya berbunga-bunga, Roberto Donadoni, mengatakan, "Ini merupakan penampilan hebat secara kolektif. Saya harus memuji para pemain saya."  
"Saya bermain dengan sistem 4-3-3, karena saya ingin mengirim pesan pada tim bahwa kami bukan tim yang mudah dikalahkan. Mungkin Inter tidak dalam penampilan terbaik mereka malam ini," katanya.(SYS/SKD)