Membangun karakter pancasila di perguruan tinggi

id pancasila

Membangun karakter pancasila di perguruan tinggi

Kapolri periode 1978-1982, Prof Dr Awaloedin Djamin ketika memberi sambutan usai mendapat penghargaan Life Time Achievement Award dari Universitas Pancasila. (Megapolitan.Antaranews.Com/ Feru Lantara)

Jakarta,  (Antaranews Sulteng) - Memasuki usia ke-52 tahun, Universitas Pancasila (UP) terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat memperoleh capaian-capaian prestasi para mahasiswanya dalam bidang akademik maupun nonakademik.

Kampus yang berdiri sejak tanggal 28 Oktober 1966 ini menjadi kampus satu-satunya yang mengemban nama Dasar Negara Republik Indonesia.

Hal ini tentunya bukan hal mudah karena diharapkan para lulusan kampus yang terletak di Lenteng Agung Jakarta Selatan tersebut, menjadi lulusan yang berkarakter Pancasila.

Berbagai upaya terus dilakukan kampus tersebut agar para lulusan benar-benar mempunyai karakter Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Misalnya saja setiap dosen yang akan memberikan pengajaran kepada mahasiswa diwajibkan memberikan dorongan atau motivasi dengan menceritakan pengalaman atau lainnya agar mahasiswa tersebut tergugah selama lima menit sebelum dimulainya mata kuliah.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Soebagijo mengatakan penting untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa agar mereka menjadi semangat dalam menuntut ilmu dan juga mempraktikkannya di masyarakat dengan nilai-nilai Pancasila.

"Saya selalu menekankan agar para mahasiswa rajin membaca. Apa saja dibaca, bagi mahasiswa harus membaca apa yang diberikan dosen," ujarnya.

Kuliah harus menjadi kebanggaan orang tua agar lulus nantinya bisa menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Salah seorang mahasiswa Fakultas Komunikasi Pocut Nadiva Taranita Fahira menyatakan pemberian motivasi semangat belajar sebelum kuliah dimulai sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Misalnya mengingatkan pentingnya Bahasa Inggris. 

Di Universitas Pancasila ini diwajibkan mengikuti pelajaran Bahasa Inggris hingga lancar melalui Lembaga Bahasa LIA sampai dia lulus.

"Kita sebagai mahasiswa selalu diingatkan penting Bahasa Inggris ini sebagai bekal setelah lulus nantinya," katanya.

Universitas Pancasila bertekad meluluskan mahasiswa yang berkarakter Pancasila dan juga menguasai teknologi terkini sehingga diharapkan dapat bersaing pada dunia internasional tanpa meninggalkan jati dirinya sebagai Bangsa Indonesia. Kampus tersebut juga menyediakan Pusat Studi Pancasila.

Pusat Studi Pancasila adalah lembaga kajian, pembekalan, dan pengabdian pada dunia ilmiah, civitas akademika, masyarakat, bangsa dan negara dalam rangka aktualisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila. 

Pusat Studi Pancasila dibentuk untuk memenuhi amanat yang diemban dalam Visi dan Misi Universitas Pancasila. "Think thank" bagi perkembangan pemikiran pembangunan karakter civitas akademika  (dosen, mahasiswa, dan karyawan/pegawai).  

"Think thank" yang diperhitungkan oleh lembaga negara (instansi pemerintah) dalam menggali dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengisi gap (misunderstanding) tentang posisi Pancasila dalam dunia ilmu pengetahuan dan agama.

Upaya untuk menjadikan PSP UP Sebagai Pusat Konservasi Ideologi Pancasila dan Perekat Persatuan Bangsa, antara lain melalui diskusi, seminar, simposisum, riset, dan publikasi terkait kajian dan implemetasi Pancasila di lingkungan kampus, masyarakat, bangsa, dan negara.

Selain itu, menyelengrakan pendidikan dan pelatihan terkait dengan pembangunan karakter bangsa dan kepemimpinan berwawasan kebangsaan, menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait baik di tingkat nasional maupun internasional, menyediakan bahan ajar, modul pelatihan dan tenaga pendidik/pengajar dalam rangka implementasi nilai-nilai Pancasila.

  Entreprenuership Pancasila

Universitas Pancasila menggagas dan mengkaji konsep Entreprenuership Pancasila dalam menjalankan kegiatan bisnis yang diharapkan dapat memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Konsep Entreprenuership Pancasila menerapkan setiap sila Pancasila mulai darai sila pertama sampai sila kelima dalam menjalankan bisnisnya. Mulai dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadailan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila Sri Widiastuti mengatakan dengan menjalankan konsep Entreprenuership Pancasila diharapkan bisa membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia sesuai dengan cita-cita Pancasila.

Upaya yang sudah dilakukan adalah dengan menggelar pelatihan Entrepreneurship Pancasila.

"UP sendiri punya inkubator bisnis memberikan pendampingan kepada pelaku usaha. Sila keempat adalah kaitannya dengan kerakyatan. Segala sesuatu ada aturannya, mengambil keputusan ada musyawarah dan terakhir keadilan sosial. Jika itu dilaksanakan dengan baik akan terbentuk keadilan sosial," jelasnya.

Dengan sistem ekonomi Pancasila ini lebih unggul daripada kapitalis yang mengedepankan persaingan.

Untuk saat ini, kata dia, hal yang harus dilakukan adalah berjejaring.

Konsep ekonomi Pancasila juga sejalan dengan ekonomi syariah, karena dalam ekonomi Pancasila terdapat terdapat kejujuran.

"Jadi tidak hanya yang punya modal yang untung saja. Sistem ekonomi Pancasila menggarisbawahi proses, kita tidak berpihak pada pasar sepenuhnya, tapi harus ada kendali. Kaitannya ekonomi syariah dengan Pancasila beriringan, ada kejujuran dan keadilan," katanya.

Rektor Universitas Pancasila Wahono Sumaryono menambahkan secara filosofis, Pancasila merupakan suatu sintesis dari paham-paham besar dunia yang kemudian disesuaikan dengan kondisi Indonesia yang ini kini menjadi ideologi bangsa.

"Dengan mengacu pada satu yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa kemudian sila kedua, dan seterusnya maka akan dihasilkan Keadilan Sosial," jelasnya.

Dikatakannya keadilan sosial itu hasil dari sila satu hingga empat dalam Pancasila sehingga jika mengacu pada Entrepreneurship Pancasila bisa menciptakan pekerjaaan.

"Bagaimana orang-orang yang mau terlibat di situ menjadi wirausaha tapi tetap berlandaskan nilai luhur Pancasila, tidak untuk keuntungan pribadi namun untuk keadilan sosial," katanya.

Kelebihannya adalah mendorong orang yang bergerak di bidang wirausaha akan menjadi orang yang sukses secara bisnis dan kewajiban sosialnya.

Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Pembina Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo menyatakan kemajuan suatu bangsa dibutuhkan wirausaha yang andal.

"Dari bukti-bukti empiris semua negara di dunia ini semakin menyadari bahwa kemajuan yang pesat suatu negara itu diperlukan hadirnya wirausaha dalam jumlah dan kualitas yang baik," katanya.

Hasil Sensus Ekonomi 2016, wirausaha Indonesia baru mencapai 3,1 persen dari jumlah angkatan kerja. Sebagai perbandingan Malaysia mencapai lima persen, China 10 persen, Singapura tujuh persen, Jepang 11 persen, dan Amerika Serikat 12 persen.

Wiarusaha Indonesia masih sedikit untuk menjadi negara maju. Ini terbukti dengan defisit neraca berjalannya karena banyak yang masih banyak barang diimpor karena kurangnya pengusaha memproduksi barang.

Universitas Pancasila dalam rencana induk jangka panjang 25 tahun dari 2010-2034 itu pada renstra 2030-2034 diarahkan menjadi Entreprenerial University berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Saat ini Universitas Pancasila mengelola 27 program studi dengan jenjang pendidikan diploma sampai dengan doktor yang didalamnya berisi tujuh fakultas dan sekolah pascasarjana. 

Prestasi yang telah diraih sampai dengan saat ini yaitu dari s27 program studi, 13 di antaranya telah terakreditasi A dan 12 di antaranya terakriditasi B, dan terus diupayakan untuk direakreditasi.

Capaian tersebut tidak terlepas dari prestasi akademik yang terus mengalami peningkatan yang signifikan, dari lulusan tepat waktu, indeks prestasi kumulatif mahasiswa yang terus meningkat setiap tahun, sarana dan prasarana, sarana ibadah, laboratorium yang terus dikembangkan. 

Untuk prestasi nonakademik oleh para mahasiswa yang paling terbaru dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tarung Derajat yang menjadi Juara Umum Tingkat Provinsi DKI Jakarta dengan raihan lima medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu.

Tidak hanya itu, tim Paduan Suara UP (PSUP) menuju Prague, Czech Republic untuk mengikuti kejuaraan tingkat international. Ini bukan kali pertama PSUP mengikuti kegiatan international, tercatat PSUP telah menjuarai berbagai kejuaraan tingkat international di Thailand, Singapura, Hong Kong, dan saat ini sudah masuk tingkat Eropa.