MTQ 2018 ditutup, alhamdulillah Parigi Moutong bebas konflik

id parimo,mtq 2018

MTQ 2018 ditutup, alhamdulillah Parigi Moutong bebas konflik

Sekda Parigi Moutong Ardi, SPd.MM memberikan sambutan pada penutupan MTQ 2018 di Dolago Padang, Senin (26/11) (Antaranews Sulteng/Humas Pemda Parimo)

Parigi (Antaranews Sulteng) - Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-14 Tingkat Kabupaten Parigi Moutong ditutup Sekretaris Daerah (Sekda) H. Ardi S.Pd, MM di kompleks pesantren Nurul Amana, Desa Dolago Padang, Kecamatan Parigi Selatan, Senin (26/11).

MTQ yang berlangsung 19-27 November itu diikuti 920 orang dari 23 kecamatan, dan kafilah Kecamatan Parigi Selatan keluar sebagai juara umum I setelah meraih nilai tertinggi 85 poin, disusul Kecamatan Tinombo 59 poin, dan Kecamatan Parigi 39 poin.

Dalam MTQ itu Sekda H. Ardi menyerahkan piala bergilir kepada Camat Parigi Selatan Mohsen, piala bergilir tersebut akan diperebutkan kembali pada 2019 mendatang dalam MTQ yang akan diselenggarakan di Kecamatan Ongka Malino.

Bupati Parimo Samsurizal Tombolotutu dalam sambutannya yang disampaikan Sekda menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang berperan dalam penyelenggaraan MTQ ini karena selama penyelenggaraan, terus terjaga suasana yang kondusif, damai, religius serta bebas konflik.

"Segera laporkan kepada pihak yang berwajib untuk ditindak tegas jika ada oknum yang dengan sengaja memprovokasi atau memanas-manasi situasi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan yang selama ini telah kita bangun dikabupaten Parigi Moutong," ujarnya.

Ia berharap kepada seluruh pemenang lomba untuk belajar dan berlatih lebih giat lagi agar dapat mewakili Kabupaten Parigi Moutong di tingkat provinsi bahkan nasional.

"Kepada pemenang lomba pada MTQ ini agar jangan berpuas diri, terus asah kemampuan kalian agar menjadi lebih baik lagi dan dapat mempertahankan juara yang telah kita raih pada MTQ tingkat provinsi," pintanya

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Parigi Moutong Drs.Muslimin mengemukakan bahwa Kementarian Agama telah meluncurkan program madrasah tahfizul Quran.

"Cara pelaksanaannya sangat sederhana yakni dengan memanfaatkan waktu 10-15 menit saja sebelum pelajaran dimulai, semua guru di depan kelas dengan menuntun siswa siswinya menghafalkan ayat AlQuran dari surat-surat yang pendek dan diulang setiap hari," ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan siswa-siswi kelak keluar dari madrasah dengan memiliki hafalan minimal satu jus amma.