Mahasiswa IAIN tuntut transparansi biaya pendaftaran wisuda

id iain

Mahasiswa IAIN tuntut transparansi biaya pendaftaran wisuda

Arsip, Ratusan mahasiswa IAIN mendatangi Gedung DPRD Kota Palu, Senin (29/9) untuk menolak pembangunan Ruko dekt kampus mereka. (antarasulteng.com/Yuni)

Yang jadi pertanyaannya kenapa mahasiswa angkatan 2014 belum termasuk dengan toga, padahal biaya UKT 2014 lebih tinggi ketimbang biata UKT 2013
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah menggelar unjuk rasa didalam kampus tersebut menuntut transparansi biaya pendaftaran wisuda, Selasa.

Mahasiswa dari berbagai jurusan yang hendak diwisuda menilai pimpinan IAIN Palu dan panitia kurang transparansi terkait biaya pendaftaran wisuda.

Mahasiswa yang umum angkatan masuk 2014 itu memprotes biaya pendaftaran wisuda. Karena, menurut mahasiswa biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT)/semester mereka senilai Rp900.000 tidak termasuk dengan biaya toga (pakaian wisuda).

Mereka membanding, dimana mahasiswa angkatan 2013 dengan biaya UKT Rp700.000 suda termasuk dengan toga.

"Yang jadi pertanyaannya kenapa mahasiswa angkatan 2014 belum termasuk dengan toga, padahal biaya UKT 2014 lebih tinggi ketimbang biata UKT 2013," ucap pengunjuk rasa.

Di halaman Gedung Pascasarjana (Gedung Rektorat Sementara) mahasiswa mengaku bahwa mereka diminta untuk membayar Rp250.000 untuk pembuatan toga.

Sementara, mahasiswa menemukan Rp250.000/mahasiswa, hanya Rp200.000 untuk biaya pembuatan toga. Sementara Rp50.000 tidak jelas peruntukannya untuk apa.

Mahasiswa juga mendesak kepada pimpinan dan panitia wisuda untuk melaksanakan wisuda pada 29 November 2018 di IAIN Palu. Desakan itu, karena adanya informasi yang beredar lewat facebook yang disebar Sekretaris Panitia Wisuda Abdul Wahab bahwa wisuda akan diundur 8 Desember 2018.

Wacana pengunduran waktu pelaksanaan wisuda dikarenakan pembicara utama yang dihadirkan IAIN Palu dari Bappenas belum dapat hadir pada 29 November 2018. Karena itu rencananya diundur 8 Desember 2018.

Atas hal itu mahasiswa menilai pimpinan dan panitia tidak siap melaksanakan wisuda 2018. Mahasiswa menuntut agar pimpinan IAIN Palu diganti.

Terkait unjuk rasa itu, Rektor IAIN Palu, Prof Dr Sagaf Pettalongi yang menemui mahasiswa menegaskan bahwa wisuda tetap dilaksanakan 29 November 2018.

Ia berusaha meyakinkan pengunjuk rasa bahwa wisuda tetap 29 November 2018, siapapun pembicara utama dari Jakarta. Mengenai rencana pengunduran, katanya hal itu masih sebatas wacana.

Ia mengaku telah mempertimbangkan segala aspek terkait penentuan waktu pelaksanaan wisuda, sehingga tidak akan mungkin diundurkan.