Listrik di wilayah Kulawi sudah normal

id pln

Listrik di wilayah Kulawi sudah normal

Tim teknisi instalasi aliran listrik dari PLN mulai memperbaiki jaringan (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)

Alhamdulillah, listrik di Kulawi sekarang ini sudah menyala lagi setelah putus total diterjang gempa
Sigi,  (Antaranews Sulteng) - Listrik di Kulawi, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah kini sudah normal kembali setelah putus total selama lebih satu bulan menyusul bencana amam gempabumi yang terjadi pada 28 September 2018 menimpa sejumlah daerah di provinsi itu.

Manager PT PLN Area Palu, Abbas Saleh, Kamis membenarkan suplai listrik ke wilayah Kulawi dan Kulawi Selatan sejak beberapa hari ini sudah kembali normal setelah petugas PLN berhasil memperbaiki tiang dan jaringan listrik roboh dan putus terdampak gempabumi tersebut.

"Alhamdulillah, listrik di Kulawi sekarang ini sudah menyala lagi setelah putus total diterjang gempa," kata dia.

Dengan demikian, katanya, semua wilayah terdampak gempabumi di Kabupaten Sigi, Kota Palu maupun Donggala, listriknya telah pulih kembali.

Dia mengatakan tidak ada lagi wilayah terdampak yang listriknya masih padam. "Semua wilayah terdampak sudah kembali menikmati pasokan listrik dari PLN," kata Abbas.

Bencana gempa, tsunami dan likuifkasi yang menhajar tiga daerah di Provinsi Sulteng yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi telah mengakibatkan kerugian cukup besar karena banyak infranstruktur dan sarana milik PLN seperti tiang listrik, gardu dan jaringan listrik yang rusak dan hancur diterjang bencana alam.

Ketika ditanya soal besarnya kerugian yang dialami PLN, Abbas enggan merincinya. "Yang pasti nilainya cukup besar," ujar dia.

Ia juga mengatakan sebanyak 7.200 pelanggan listrik terdampak bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, tidak akan dikenai tagihan listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

PLN telah menutup rekening pembayaran litrik 7.200 pelanggan tersebut karena jika tidak ditutup, secara otomatis mereka wajib membayar tagihan listrik untuk bulan November nanti.

"Kita tutup rekening pembayaran listriknya sampai ada permintaan pemasangan kembali oleh pelanggan tersebut," katanya.

Menurut dia, pelanggan-pelanggan itu hingga saat ini belum atau tidak lagi menempati rumahnya disebabkan gempa, tsunami dan likuifaksi sehingga untuk menghindari bencana akibat hubungan arus pendek listrik, maka PLN mengambil inisiatif memutus aliran listrik di rumah-rumah itu dan menutup rekening pembayaran listriknya.

"Itu bagi rumah yang rusak berat hingga rata dengan tanah dan rusak sedang serta tidak dihuni oleh pemiliknya. Sistim kelistriknya ada tapi kita amankan dalam artian kita putus aliran listriknya," ujarnya. ?

Abbas mengungkapkan jumlah pelanggan listrik yang terdampak bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala sebanyak 233.200 pelanggan.