Bupati Donggala usulkan sabuk nusantara jadi objek wisata

id sabuk,nusantara,bupati,donggala,kapal

Bupati Donggala usulkan sabuk nusantara jadi objek wisata

Pekerja menurunkan kotak berisi ikan untuk dikirim ke Samarinda dengan latar belakang Kapal Sabuk Nusantara 39 yang terdampar ke daratan akibat gempa dan tsunami di Pelabuhan Wani, Donggala, Sulawesi Selatan, Selasa (9/10). (Antarafoto/Wahyu Saputro)

Donggala, (Antaranews Sulteng) - Bupati Donggala, Sulawesi Tengah, Kasman Lassa mengusulkan agar Kapal Sabuk Nusantara yang akibat terdampar di Desa Wani I Kecamatan Tanantovea akibat tsunami, dijadikan objek wisata.

"Saya sampaikan kepada Presiden dan Wakil Presiden bahwa kiranya Kapal Sabuk Nusantara yang kini `berlabuh` di darat, bukan lagi di laut agar menjadi objek wisata bagi Donggala," ucap Bupati Kasman Lassa, Sabtu.

Kasman menyatakan, saat mendampingi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M Jusuf Kalla meninjau wilayah terdampak tsunami di Donggala termasuk di Desa Wani I, menyampaikan agar Kapal Sabuk Nusantara jangan lagi diturunkan ke laut.

"Saya sampaikan, Kapal Sabuk Nusantara tidak usah lagi diturunkan ke laut," katanya.

Dia mengatakan bahwa permintaan itu berdasarkan usulan atau keinginan masyarakat Desa Wani bahwa Kapal Sabuk Nusantara yang terlanjur berlabuh di darat pascatsunami, tidak usah lagi diturunkan ke laut, karena bisa menjadi objek wisata untuk daerah.

"Seperti di Aceh ada kapal besar yang terdampar di darat karena terdampak tsunami, kini menjadi objek wisata. Nah, masyarakat juga menginginkan Kapal Sabuk Nusantara menjadi objek wisata," sebut dia.

Bupati berharap agar pemerintah pusat dapat mengizinkan Kapal Sabuk Nusantara menjadi salah satu destinasi wisata daerah itu.

"Muda-mudahan ini dizinkan oleh Bapak Presiden. Kalau tidak di izinkan, tentu pemerintah telah menarik kembali kapal itu ke laut dan memperbaikinya agar dapat berlayar kembali," kata Kasman.

Kapal Sabuk Nusantara terdampar ke daratan Desa Wani saat gempa dan tsunami menghantam wilayah itu pada Jumat 28 September 2018.

Kini dua bulan pascabencana gempa dan tsunami, warga masyarakat dari Kota Palu, dan Donggala ramai mengunjungi Desa Wani I dan melihat-lihat kapal tersebut.